Pemilu 2024
Jika Gubernur Jawa Tengah Ngotot Nyapres Lengserkan Puan Maharani di Luar PDIP, Ini Kata Pengamat
Apa jadinya jika Gubernur Jawa Tengah itu ngotot nyapres lengserkan Puan Maharani di luar PDIP?
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani bersaing ketat merebut tiket capres dari PDI Perjuangan (PDIP).
Meski Puan lebih diunggulkan, Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan, Ganjar masih tegak lurus mengikuti perintah partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Namun, apa jadinya jika Gubernur Jawa Tengah itu ngotot nyapres lengserkan Puan Maharani di luar PDIP?
Pangi menilai, jika Ganjar memaksakan diri menuruti hasrat politiknya untuk menerima pinangan koalisi yang dibentuk parpol lain, maka hal ini bisa berakibat fatal bagi Ganjar di 2024.
"(Ganjar) tidak mau mengambil partai lain untuk bergabung dengan partai lain sejauh ini, mungkin ya resiko lain beliau di injury time atau last minute tidak diusung oleh PDIP pun mungkin beliau bakal siap tidak akan maju, walaupun momentumnya ada diusung oleh partai lain lewat KIB," beber Pangi dalam diskusi bertajuk "Ganjar Bakal Tumbang Jika Keluar Kandang?" di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Pengamat Beri Sinyal Cucu Soekarno Ditetapkan Jadi Capres PDIP, Lengserkan Gubernur Jawa Tengah
Pangi menuturkan, berkaca pada data yang dimiliki lembaganya bahwa secara inter subyektif tingkat elektabilitas figur bakal capres tak sebanding dengan identitas partai (party ID).
Mengacu pada PDIP, Pangi menganggap party ID cukup kuat sehingga ini menguntungkan bagi siapa pun yang akhirnya diusung partai itu di pilpres 2024.
"Jadi artinya begini bahasa sederhana saya, kalau Pak Ganjar tidak diusung PDIP maka kerugian ada di PDIP sendiri.”
“Begitu juga Mas Ganjar juga akan merasakan kerugian itu karena basis mereka akan melemah sendirinya, gelembung popularitas mereka tidak kuat, strong voters hilang, basis segmen pemilih mereka juga akan lari sendiri sendiri.”
“Maka itu mutual understanding yang saling menguntungkan tadi," jelasnya.
Baca juga: Puan Maharani Lengserkan Gubernur Jawa Tengah Berburu Tiket Capres PDIP, Presiden Tegas Teriak Ini
Pangi meyakini Ganjar tetap memilih PDIP ketimbang diusung koalisi parpol lain.
"Nah sejauh yang cermati memang Mas Ganjar belum pernah hadir di acara partai apapun. Kalaupun diundang beliau belum siap untuk hadir di situ. Itu mungkin salah satu cara beliau menjaga apa maksud politiknya bahwa ini dia tidak mau ingin tergesa gesa, grasak grusuk atau ya istilahnya Bu Mega terlalu berambisi," terangnya.
Menurut Pangi, sampai detik ini dirinya belum pernah melihat sekalipun Ganjar menghadiri kegiatan yang dilakukan partai lain selain PDIP.
Baca juga: Prabowo dan Puan Dilengserkan, Wakil Presiden Dukung Sosok Ini Jadi Penerus Tahta Jokowi
Hal ini ditengarai untuk menghormati fatsoen politik yang ada, dan bagian dari konsistensinya sebagai kader PDIP.
Diusung Partai NasDem Jadi Kandidat Capres