ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Sering Diganggu KKB, IPI Minta Jaminan Keamanan bagi Seluruh Pilot Pesawat Perintis di Papua

Sering mengalami gangguan KKB, Ketua IPI, Rama Noya meminta Para Pilot di Papua perlu mendapatkan jaminan keamanan

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Gratianus Silas Anderson Abaa
Tribun-Papua.com/ Calvin
Coffee Morning implementasi kemanan penebangan di Papua, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (10/9/2022). Sering mengalami gangguan KKB, Ketua IPI, Rama Noya meminta Para Pilot di Papua perlu mendapatkan jaminan keamanan. 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Papua dikenal memiliki letak geografis ekstrem, sehingga pesawat perintis menjadi ujung tombak moda transportasi bagi masyarakat.

Namun, penerbangan perintis di Papua kerap terganggu dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di setiap daerah terisolir.

Seperti kejadian penembakan KKB Papua terhadap pesawat perintis Sam Air di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, Rabu (7/9/2022) lalu.

Kemudian juga pernah terjadi penyanderaan terhadap Pilot Susi Air, Capt Ian John Terrence Hellyer di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.

Dengan kondisi-kondisi tersebut, maka Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI), Rama Noya meminta jaminan keamanan bagi seluruh pilot pesawat perintis yang beroperasi di Papua.

Hal itu Rama tekankan dalam pelaksanaan Coffee Morning implementasi kemanan penebangan di Papua, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (10/9/2022).

Baca juga: Pesawat SAM Air yang Ditembak KKB di Nduga Papua Dievakuasi Menggunakan Helikopter

Rama mengatakan, tingkat keselamatan terhadap Pilot pesawat perintis di Papua sangatlah penting.

"Hal ini perlu dilakukan, karena para pilot sipil di Papua ini kerja untuk kemanusiaan, artinya kita bertugas untuk membantu masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan serta kebutuhan ekonomi dan lain sebagainya, maka itu kita ingin agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu maka perlu ada jaminan keselamatan bagi mereka," kata Rama.

Menurutnya, sampai saat ini ada 12 bandara yang rawan di Papua, salah satunya Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

"Ini bisa menjadi perhatian dari otoritas, Paling tidak kalau lokasi ini dianggap rawan, maka harus ada pemberitahuan kepada pilot maupun operator bahwa memang lapangan terbang tersebut itu tidak aman, sehingga tidak terjadi lagi adanya ancaman bagi pilot maupun pesawat," ujarnya.

Hingga saat ini masih terdapat sebagian daerah di Papua belum bisa dijangkau oleh transportasi darat, dan harus dilakukan melalui udara, maka itu keamanan perlu kita jaga bersama

Menurut Rama, dengan berbagai persoalan yang dialami para pilot pesawat perintis, maka IPI perlu membahas dengan melibatkan berbagai pihak seperti TNI AU, Departemen Perhubungan, Air Naff dan lain sebagainya untuk bersama-sama membuat kebijakan supaya para pilot di Papua memiliki jaminan keamanan agar kejadian-kejadian tersebut tidak terulang," ujarnya.

Sementara Danlanud Silas Papare, Kolonel Pnb Moch Dadan Gunawan mengatakan, Keamanan untuk pilot adalah hal penting untuk dunia penerbangan, sebab kalau tidak aman, maka penerbangan akan sulit untuk masuk ke daerah yang dituju.

Menurut Kolonel Pnb Moch Dadan Gunawan, saat ini pihaknya baru mengisi 12 bandara di Papua untuk melakukan pengamanan, maka itu dengan berbagai persoalan yang dialami para pilot kedepannya pihaknya bakal melakukan koordinasi dari pihak IPI dan Departemen perhubungan untuk meminta ke mabes TNI agar ada penambahan pengamanan

"Untuk ideal penambahan personel di setiap bandara harus 30 orang dengan metode sif-sifkan, sementata untuk saat ini belum tercapai, karena hanya ada 10-20 orang, dengan jumlah yang ada maka ini masih sangat kurang," jelasnya.

Baca juga: Polda Papua Belum Kantongi Pelaku Teror KKB di Sugapa Papua, Kamal: Masih Melacak!

Maka itu, dikatakan, pihanya bakal meminta minta data daerah dan jumlah penerbangan dari IPI untuk melihat daerah mana saja yang butuh pengamanan.

Hal ini perlu dilakukan sebab menurutnya kebutuhan transportasi udara di Papua sangat dibutuhkan untuk mendukung semua kebutuhan yang ada di setiap daerah.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved