Tragedi Stadion Kanjuruhan
Soal Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan, Kemenkes: Ada Risiko Cedera Serius bila Terlalu Banyak
Kemenkes buka suara soal penggunaan gas air mata oleh aparat seusai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Sebelumnya diberitakan, terjadi tragedi yang menewaskan banyak orang pasca pertandingan Arema versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022).
Kerusuhan awalnya dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Merasa tidak puas dengan hasil pertandingan, para suporter turun ke lapangan. Kemudian, suporter yang ke lapangan ini dipukul mundur oleh aparat keamanan, yakni oleh TNI/Polri.
Polisi sempat menembakkan gas air mata dengan tujuan melerai massa. Tembakan gas air mata ini bukan hanya dilayangkan di lapangan, namun juga ke tribun penonton yang saat itu masih penuh sesak
Tembakan gas air mata membuat suporter panik dan berusaha mencari pintu keluar. Saat kondisi itu, banyak suporter yang terinjak-injak bahkan sesak napas karena paparan gas air mata. Apalagi, banyak pintu keluar stadion yang terkunci.
Sejauh ini menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, jumlah orang yang meninggal dunia akibat insiden tersebut mencapai 125 orang. Sementara, 302 orang mengalami luka ringan dan 21 orang luka berat.
(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Kata Kemenkes Soal Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Suasana-kerusuhan-di-Stadion-Kanjuruhan-Sabtu-1-Oktober-2022.jpg)