Liga 1
MENGERIKAN! Begini Temuan Komnas HAM Atas Tragedi Kanjuruhan Malang
Tragedi Kanjuruhan terjadi bukan karena ada Aremania masuk ke lapangan untuk mengungkapkan rasa kecewanya. Tetapi karena gas air mata ditembakkan.
TRIBUN-PAPUA.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengumumkan beberapa fakta atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Fakta ini berdasarkan hasil sementara investigasi yang dilakukan.
Ada beberapa fakta mengerikan dalam Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI, Choirul Anam, mengungkapkan, tragedi Kanjuruhan terjadi bukan karena ada Aremania masuk ke lapangan untuk mengungkapkan rasa kecewanya.
Baca juga: Komnas HAM Sebut Suporter Tak Niat Serang Pemain, Gas Air Mata Diduga Pemicu Tragedi Kanjuruhan
Choirul Anam mengatakan, kericuhan terjadi karena adanya gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan.
Karena itu, banyaknya asap dari gas air mata membuat puluhan ribu suporter panik.
Selain banyak penonton yang berdesak-desakan di area pintu masuk, banyaknya korban jiwa juga disebabkan oleh gas air mata.
"Kurang lebih menjadi potensi kematian," ujar Choirul Anam dalam YouTube Humas Komnas HAM RI.
"Mukanya menjadi biru, kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena gas air mata."
"Muka biru, ada yang matanya merah dan keluar busa," jelasnya.
Penjelasan Komnas HAM tersebut didasarkan pada keterangan dari para pemain, keluarga dan juga Aremania.
"Keluarga, teman-teman Aremania dan relawan yang menangani jenazah memberikan informasi tersebut."
Selain itu, Komnas HAM juga menemukan fakta mengerikan lainnya.
Ada beberapa jenazah korban yang mengalami luka-luka, seperti patah kaki, rahangnya patah, ada juga yang memar.