ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Setahun Mengungsi Akibat Serangan KKB Papua, Warga Kiwirok: Kami Ingin Pulang dan Hidup di Kampung

Warga Distrik Kiwirok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, ingin kembali ke kampung halamannya. Pemerintah diminta memfasilitasi warga.

Istimewa/ Tribun-Papua.com
Satgas Gabungan TNI Polri dan polres pegunungan bintang melaksanakan Evakuasi Warga dari Distrik Kiwirok 

Namun, ia meyakini ada warga yang belum atau tidak mau didata.

"Sementara yang kita data ada 273 warga Kiwirok yang ada di Oksibil, itu yang mau didata," kata dia.

Mengenai tempat tinggal, Cahyo mengungkapkan, umumnya masyarakat Kiwirok tinggal bersama tokoh masyarakat atau keluarganya masing-masing.

Aparat Siap Kembalikan Masyarakat ke Kiwirok

Terkait adanya keinginan masyarakat kembali ke Kiwirok, Cahyo menyatakan siap mendukung.

Namun, hal itu belum dilakukan karena keputusan akhir ada di tangan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.

Untuk memastikan KKB tak lagi menyerang masyarakat di Kiwirok, perlu komunikasi aktif antara pemerintah kabupaten dan KKB.

"Kita siap saja mendukung keinginan masyarakat, hanya kita tunggu komunikasinya pemerintah daerah yang bisa menjamin dan mendukung keamanan."

"Alangkah baiknya ada dialog pemerintah daerah dengan orang-orang yang berseberangan (KKB), dalam artinya jangan masyarakat yang jadi korban, jangan sampai ketika masyarakat kembali lali KKB berulah lagi," tutur Cahyo.

Untuk memulangkan warga Kiwirok, cara termudah dengan pesawat terbang perintis yang memerlukan biaya tinggi dan risiko paling rendah.

Lalu, ada pilihan berjalan kaki dengan pengawalan aparat keamanan.

Namun, jarak tempuh yang jauh membuat pilihan tersebut cukup berisiko.

"Untuk memobilisasi masyarakat bila akan kembali ke Kiwirok, kita menunggu, kalau pemerintah daerah menyediakan maka menggunakan penerbangan."

Baca juga: Lamek Taplo Pimpin KKB Serang Pos Polisi di Kiwirok Papua, Bharatu Bachtiar Terluka

"Kemarin ada penyampaian dari masyarakat kalau mereka mau berjalan kaki, nanti TNI-Polri kawal, itu butuh waktu 2-3 hari, tergantung beban yang dibawa," kata Cahyo.

Kompas.com sudah berusaha menghubungi Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana dan Plt Sekretaris Daerah Pegunungan Bintang Aloysius Giai melalui telepon dan pesan singkat.

Namun hingga berita ini disiarkan, belum ada jawaban dari dua pejabat daerah tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harapan Warga Kiwirok yang Setahun Tinggalkan Kampung Halaman karena Serangan KKB",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved