YPMAK

YPMAK Monitoring Pokja Kampung Fanamo dan Omawita Distrik Mimika Timur Jauh

Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
MONITORING - Tim YPMAK foto bersama kelompk kerja usai melakukan kunjungan monitoring pelaksanaan program kerja kampung di Kampung Fanamo dan Omawita, Kabupaten Mimika. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) melalukan monitoring terhadap kelompok kerja (Pokja) kampung wilayah pesisir.

Baca juga: Ardila Tsenawatme, Peserta Beasiswa YPMAK Ingin Jadi Perawat Profesional

Dua kampung dikunjungi tim YPMAK adalah Kampung Fanamo dan Kampung Omawita, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (13/10/2022).

"Tujuan kami mengevaluasi program kampung yang selama ini sudah berjalan berdasarkan tahap pengelolaan dana dari YPMAK untuk warga pesisir," ungkap Wadir Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro kepada Tribun-Papua.com.

Ihfa mengatakan, tahap pertama progam Pokja kampung tahun 2021 sudah berjalan dan kini memasuki tahap kedua tahun 2022.

"Kami sudah lihat progres kerjanya menggunakan anggaran Pokja Rp300 juta oleh karena itu yang kami tunggu adalah laporan pertanggunjawaban dari masing-masing Pokja," katanya.

Baca juga: Melis Aim, Peserta Beasiswa YPMAK ini Ingin Jadi Pramugari

Selanjutnya tim YPMAK melakukan tanya jawab dengan masyarakat dan pengurus Pokja dua kampung tersebut.

Tanya jawab ini bertujuan agar program Pokja yang sudah berlangsung apakah masyatakat terima atau tidak.

Wadir Program dan Monev YPMAK juga menegaskan segala sesuatu program YPMAK harus ada komunkasi dan musyawarah bersama masyarakat di kampung agar pekerjaaan dapat berjalan dengan baik.

Adapun keluhan masyatakat Kampung Fanamo dan Omawita adalah transportasi.

Baca juga: YPMAK Monitoring Tiga Yayasan dan Dua Sinode Gereja di Mimika

Kata Ihfa, kendala transportasi menjadi dasar anggaran Pokja tahun 2022, sehingga dana di bagi dua, selain pengadaan perahu sisanya digunakan kebutuhan masyarakat.

"Kalau untuk tahun 2023 tidak ada lagi dana Pokja digunakan untuk pembersihan kampung dan pembuatan pagar. Kalian harus gunakan dana kampung dari pemerintah," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat harus bisa memanfaarkan potensi yang ada seperti pengadaan koperasi.

Baca juga: Fasih Berhahasa Inggris, Peserta Beasiswa YPMAK Ini Ingin Jadi Guru di Kampung Halamannya

Selain monitoring Pokja kampung tim YPMAK juga melalukan pendataan BPJS Kesehatan dengan mengumpulkan kartu keluarga warga.

Menurut Ihfa BPJS kesehatan sangat penting bagi masyarakat saat berobat di puskesmas atau rumah sakit.

Kehadiran tim YPMAK di Kampung Fanamo dan Omawita disambut antusias masyarakat. Hadirnya YPMAK dengan berbagai program secara langsung memberikan dampak positif dari segala aspek baik itu pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. (*)