Hari HAM Internasional di Papua
KNPB Gelar Aksi Peringatan HAM di Papua, Kepala Suku Besar: Mengganggu Hak Asasi Orang Lain
Herman berpesan kepada seluruh masyarakat Papua untuk menjaga persatuan bangsa, terlebih keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak.
"Selalu ada bahasa bahwa negara adalah pelanggar HAM atas permasalahan yang telah lalu di Papua, saya mau Ingatkan lagi bahwa kepada para aktivis HAM khususnya oknum-oknum di Papua yang mengatasnamakan aktivitas HAM."
Herman lantas mempertanyakan pihak yang berseberangan dengan NKRI soal pengetahuannya tentang masla lalu di Papua, yang selalu diungkit berlebihan.
"Apa yang telah dilakukan orang tua kita dahulu, sudah kita nikmati sekarang. Bapak saya adalah pejuang, yang kibarkan Merah Putih di Kampung Harapan Sentani dulu disebut Kampung Nica itu, dan hasilnya sekarang, perjuangan pendahulu kita bisa nikmati kemerdekaan," pungkasnya.
Karena itu, Herman mengajak semua pihak untuk menjadi warga negara yang baik, berdaulat, dan tidak membeda-bedakan suku, agama dan ras.
"Putih kuning hitam coklat, Tuhan yang menciptakan dengan darah yang sama berwarna merah. Karena itu, mari kita peringati Hari HAM dengan sama-sama menjaga hak asasi orang lain," pesan Anggota MRP Pokja Adat ini.
Diketahui, sekelompok massa yang mengatasnamakan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar aksi Peringatan Hari HAM se-dunia di Kota Jayapura, Sabtu.
Pantauan Tribun-Papua.com, sekelompok massa KNPB berkumpul dan berorasi di kawasan Expo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Baca juga: Ketua KNPB Dogiyai Diringkus, SG Diduga Provokasi Massa Bakar Rumah hingga Warga Mengungsi
Mereka membawa bendera KNPB sembari berorasi secara bergantian dan menuntut pemerintah menuntaskan kasus pelanggaran HAM di sejumlah daerah Papua.
Ratusan aparat keamanan gabungan polisi dan TNI berjaga-jaga di lokasi tersebut, mengantisipasi pergerakan massa.
Bukan hanya di Expo Waena, aparat keamnan juga siaga pada sejumlah titik di bilangan Distik Abepura, seperti Uncen, persimpangan USTJ hingga lampu merah Abepura.
Sementara, aksi massa direncanakan terpusat di Kantor DPR Papua, Kota Jayapura. (*)