Mata Lokal Memilih
Pemilu 2024 Bakal Jadi Pesta Demokrasi Seru, BEM Uncen Siap Kawal Tanpa Anarkis
BEM Uncen telah menyiapkan program untuk mensukseskan Pemilu secara aman tanpa aksi anarkis.
Penulis: Yohanes Musanus Palen | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan wartawan Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Pemilihan Umum (Pemilu) yang bakal digelar secara serentak pada 2024 mendatang dianggap sebagai pesta demokrasi paling seru.
Hal itu diungkapkan oleh Simon Wantik selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Papua.
Menurut Simon Wantik, Pemilu 2024 nanti akan menjadi pertarungan politik yang seru dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Maka dari itu, dirinya mengaku, BEM Uncen telah menyiapkan program untuk mensukseskan Pemilu secara aman tanpa aksi anarkis.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemilu 2024 di Indonesia Bakal Jadi yang Paling Rumit di Dunia, Ini Alasannya
"BEM Uncen tentunya sudah memiliki program kegiatan yang akan kami lakukan untuk mendukung Pemilu agar sukses dan aman," kata Simon Wantik di Jayapura, Sabtu (28/1/2023).
Simon Wantik menjelaskan, BEM Uncen memiliki peran sebagai kontrol sosial yang diklasifikasikan ke dalam empat hal.
Empat peran yang dimaksud Simon Wantik tersebut yakni pengawas dan pemantau, fasilisator, advokasi, serta edukator Pemilu.
BEM Uncen sendiri juga telah mencatat sejumlah hal penting terkait pelaksanaan Pemilu di beberapa daerah di Papua yang dianggap berpotensi terjadi konflik hingga memakan korban jiwa.
Oleh sebab itu, Simon Wantik mengungkapkan, BEM Uncen ingin agar konflik tersebut tidak terjadi secara anarkis dan memakan korban jiwa lagi.
"Baik antar pendukung di tataran masyarakat itu sendiri atau korban dari kalangan aparat keamanan," tuturnya.
Simon Wantik berharap, pesta demokrasi mendatang benar-benar berjalan baik sesuai harapan semua masyarakat Indonesia, khususnya Papua.
"Kita di Papua harus menunjukkan dengan Pemilu 2004 nanti ini Indonesia adalah negara demokrasi," harapnya.
Tak hanya itu, BEM Uncen juga telah mengantisipasi kemungkinan adanya penyusup atau penumpang gelap dalam setiap aksi mahasiswa di lapanganpada saat Pemilu 2024 nanti
Pasalnya, Simon Wantik menilai, penyusup atau penumpang gelap itu lah yang nantinya akan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat selama Pemilu 2024.
"Makanya kita harus benar-benar selektif dan tingkatkan koordinasi," imbuh mahasiswa Fakultas Kedokteran Uncen ini.
Simon Wantik melanjutkan, satu di antara program yang saat ini digencarkan oleh BEM Uncen adalah penghapusan sistem Noken pada saat Pemilu 2024 mendatang.
Dirinya beralasan, seharusnya penyelenggara Pemilu sudah menerapkan sistem one man one vote dalam menyalurkan hak suara.
Baca juga: Lukas Enembe Tersangkut Kasus Gratifikasi, Mendagri Proses Pengganti Gubernur Papua
"Perhatian kami lebih khusus di 3 wilayah provinsi DOB untuk tidak lagi menggunakan sistem Noken dalam pemilihan," katanya.
Simon Wantik menuturkan, Indonesia adalah negara demokrasi sehingga menghargai dalam Pemilu dengan pemilihan one man one vote.
"Karena menurut kami selama ini sistem Noken menjadi sumber konflik sehingga banyak korban yang berjatuhan dalam setiap Pemilu mulai dari Pileg, Pilkada hingga Pilpres," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Ketua-BEM-Uncen-Jayapura-Simon-Wantik-mengaku-siap-mengawal-Pemilu-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.