Cerita Prabowo Sempat Ditentang Internal Gerindra saat Putuskan Jadi Menteri Jokowi
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bicara soal keputusannya menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Jokowi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bicara soal keputusannya menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo mengungkapkan, meski menjadi rival Jokowi di Pilpres 2019, ia tak ragu menerima tawaran untuk menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, tawaran Jokowi dan dirinya yang menerima untuk menjadi Menteri Pertahanan itu merupakan bentuk dari kepentingan membangun tanah air di atas segalanya.
Baca juga: Di HUT ke-15 Gerindra, Jokowi: Elektabilitas Prabowo Potensial Jadi yang Tertinggi
"Bahwa kita telah pernah rival dengan Pak Joko Widodo tapi ujungnya demi kepentingan yang besar, demi kepentingan tanah air yang kita cintai, beliau berjiwa besar mengajak saya, dan saya tidak ragu untuk menerima ajakan itu," kata Prabowo dalam pidato pada HUT ke-15 Partai Gerindra di kantor DPP Partai Gerindra, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
Kendati demikian, Prabowo tak menampik bahwa keputusannya itu menuai polemik di internal Gerindra.
Ia mengakui bahwa ada sejumlah pihak di internal Gerindra yang tak mendukung keputusannya menjadi menteri saat itu.
Prabowo pun menilai wajar jika ada perbedaan pendapat di dalam partai.
Namun, ia mengatakan bahwa ketika keputusan sudah diambil maka seluruh kader wajib patuh dan kompak.
Baca juga: Jokowi Sebut Pilpres 2024 Jatahnya Prabowo, PDIP: Dukungan Presiden Beragam Tak Hanya ke Prabowo
"Walaupun mungkin ada di ruangan ini yang kurang dukung saya pada saat itu. Itulah partai kita, boleh berbeda pendapat, boleh mengkritik tidak ada masalah. Tapi begitu keputusan diambil semua patuh dan kompak," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menceritakan pengalamannya di TNI yang ia terapkan, yakni soal mempercayi pimpinan.
"Saudara-saudara ada suatu pengalaman saya puluhan tahun di tentara. Percayalah pada pimpinan, kalau kau tidak bisa percaya, berhenti, mengundurkan diri. Jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menganalogikan kepercayaan kepada pimpinan itu seperti seseorang yang hendak naik kapal atau pesawat.
"Sangat sederhana. Kalau kau di atas sebuah kapal, harus percaya sama nahkodanya. Kalau kau naik pesawat, percaya sama pilot dan co-pilot. Kalau tidak percaya, ngapain? Benar enggak?"
Baca juga: Jokowi Sebut Pilpres Jatah Prabowo Subianto, PKS: Tidak Etis!
Sambutan Jokowi
Dalam kesempat itu, Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada Partai Gerindra yang merayakan HUT ke-15.
| Ribuan Warga Intan Jaya Beraksi, Desak Presiden Prabowo Hentikan Konflik dan Hadirkan Keadilan |
|
|---|
| Penerima MBG di Papua Sampaikan Selamat HUT Kepada Prabowo |
|
|---|
| Ketegasan Presiden Prabowo Dibutuhkan untuk Penyelesaian Konflik Papua |
|
|---|
| Komite Eksekutif Otsus Papua, Mensejahterakan Rakyat atau Hanya Menenangkan Elite Daerah? |
|
|---|
| Presiden Prabowo Lantik Ribka Haluk, Fokus Komite Otsus: Harmonisasi Program di Enam Provinsi Papua |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/Prabowo-Subianto-saat-perayaan-Hari-Lahir-atau-Harlah-ke-15-Gerindra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.