ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

KKB Sering Nantang Tentara Tapi Sulit Dicari, Mahfud MD: Lari Itu!

“Selalu mengomongkan nantang-nantang, “ayo tentara datang ke sini”. Tapi sesudah dicari, lari itu. Seharusnya kalau sudah nantang muncul,” ujar Mahfud

Editor: Roy Ratumakin
Istimewa
Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi. 

TRIBUN-PAPUA.COMKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selalu menantang aparat keamanan dalam hal ini TNI-Polri.

Namun, kenyataannya, ketika dicari oleh pihak keamanan, KKB tersebut selalu susah dicari.

Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Diketahui, baru-baru ini, KKB pimpinan Egianus Kogoya menantang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca juga: KKB yang Sandera Pilot Susi Air Bisa Langsung Diserang? Ini Kata Panglima TNI

Kelompok tersebut yang menyandera pilot maskapai Susi Air asal Selandia Baru, Philips Mark Methrtens (37).

Mahfud mengungkapkan hal itu saat mendapat pertanyaan dari Dahlan Iskan soal apakah penyanderaan Philips berkaitan dengan penahanan Lukas Enembe dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua.

Dengan tegas, Mahfud menjawab “tidak”.

“Kogoya ini sejak tahun lalu, sebelum ada urusan Enembe, sebelum ada DOB, itu memang sudah memberontak,” kata Mahfud saat menggelar dialog dengan sejumlah tokoh di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (21/2/2023).

Bahkan, kata Mahfud, KKB pimpinan Egianus Kogoya menantang TNI untuk datang markas mereka.

“Selalu mengomongkan nantang-nantang, “ayo tentara datang ke sini”. Tapi sesudah dicari, lari itu. Seharusnya kalau sudah nantang muncul,” ujar Mahfud.

Terkait upaya pembebasan Philips, Mahfud mengatakan bahwa aparat gabungan TNI-Polri sebenarnya telah mengetahui titik koordinatnya.

Baca juga: Soal Penyelamatan Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Mahfud MD Singgung Permintaan Selandia Baru

Namun, hal itu urung dilakukan setelah Selandia Baru meminta agar tidak ada tindakan kekerasan.

“Ini masalahnya yang disandera orang asing dan begini pokoknya sandera ini “akan kami lepas kalau Papua dilepas,” kata Mahfud.

“Itu ancamannya. Saya katakanlah, loh kita sudah tahu itu tempatnya, di koordinat berapa sudah kita kepung. Tetapi begitu kita bergerak kan pemerintah Selandia Baru datang ke sini dan memohon tidak ada tindakan kekerasan karena itu warga kami (Selandia Baru) agar masalah ini tidak menjadi (masalah) internasional,” ujar Mahfud.

Saat ini, pemerintah masih mencari cara terbaik untuk membebaskan sandera tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved