Pesawat Susi Air Terbakar
Tak Ada Penambahan, Panglima TNI Sebut Pasukan untuk Penyelamatan Pilot Susi Air Bersifat Organik
Panglima TNI sebut pasukan yang dikerakan dalam proses penyelamatan pilot Susi Air bersifat organik atau yang sudah tergelar di sana.
TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan tidak ada penambahkan pasukan yang dikerahkan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Yudo menyebut, pasukan yang dikerakan dalam proses penyelamatan Kapten Philip bersifat organik atau yang sudah tergelar di sana, di antaranya pasukan pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan kepada Polri.
Ia juga menegaskan bahwa tak ada bantuan dari pihak luar negeri.
Baca juga: Kendala Penyelamatan Pilot Susi Air, Panglima TNI: KKB Berpindah-pindah dan Membaur dengan Warga

"Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," kata Yudo seusai memimpin upacara sertijab Komandan Paspampres, di Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat pada Senin (27/2/2023).
Kendala
Lebih lanjut, Yudo mengungkap kendala yang dialami aparat dalam menghadapi KKB penyandera Kapten Philip.
Yudo menyebut, KKB membaur dengan penduduk setempat sehingga aparat harus hati-hati melakukan operasi penyelamatan Kapten Philip.
"Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu," kata Yudo di Mako Paspampres, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2023).
Baca juga: Singgung HAM, Kapolda Sebut Penegakan Hukum ke KKB Penyandera Pilot Susi Air Harus Tepat Sasaran
Selain itu, KKB juga selalu berpindah-pindah lokasi.
"Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama-sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini," tuturnya.
Yudo mengaku tak ada target waktu tertentu untuk menyelamatkan Kapten Philip lantaran KKB kerap berlindung dengan membaur di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, pendekatan persuasif terus diutamakan agar masyarakat tak jadi korban.
"Mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu," tandas Yudo.
(Tribunnews.com/Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panglima TNI Tegaskan Tidak Ada Penambahan Pasukan di Papua dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
Tolak Tawaran Selandia Baru untuk Bantu Selamatkan Pilot Susi Air, Panglima TNI Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Komunikasi dan Medan yang Sulit Jadi Kendala Pembebasan Pilot Susi Air, Polri: Butuh Usaha Tinggi |
![]() |
---|
3 Minggu Lebih Pilot Susi Air Disandera KKB, Polri Utamakan Soft Approach demi Keselamatan Korban |
![]() |
---|
Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB di Nduga Seharga Rp 30,4 Miliar dan Sudah Tak Diproduksi Lagi |
![]() |
---|
Minta Negara Terus Upayakan Pembebasan Kapten Philips, Susi Air: Kami Juga akan Terus Berkontribusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.