Pesawat Susi Air Terbakar
Kendala Penyelamatan Pilot Susi Air, Panglima TNI: KKB Berpindah-pindah dan Membaur dengan Warga
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan soal kendala penyelamatan pilot Susi Air, Capten Philips Mark Mehrtens yang kini disandera KKB Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM - Sudah tiga minggu pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan oleh pemerintah daerah dan aparat gabungan TNI-Polri.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kendala yang dialami aparat dalam menghadapi KKB penyandera Kapten Philip.
Baca juga: KKB Ingin Pilot Susi Air Dibarter Uang dan Senjata, Polri Sebut Tak Masuk Akal: Tidak Kami Tanggapi

Yudo menyebut, KKB membaur dengan penduduk setempat sehingga aparat harus hati-hati melakukan operasi penyelamatan Kapten Philip.
"Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu," kata Yudo di Mako Paspampres, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2023).
Selain itu, KKB juga selalu berpindah-pindah lokasi.
"Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama-sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini," tuturnya.
Baca juga: Sandera Pilot Susi Air, TPNPB-OPM Siap Hadapi TNI-Polri: Kami Sudah Tambah Pasukan
Yudo mengaku tak ada target waktu tertentu untuk menyelamatkan Kapten Philip lantaran KKB kerap berlindung dengan membaur di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, pendekatan persuasif terus diutamakan agar masyarakat tak jadi korban.
"Mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu," tandas Yudo.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sempat menawarkan sistem barter antara Pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin dengan senjata dan uang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady membenarkan sempat adanya penawaran tersebut dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
"Sempat ada penyampaian demikian (barter pilot Susi Air dengan uang dan senjata)," kata Benny saat dihubungi, Jumat (24/2/2023)
Namun, lanjut Benny, penawaran barter itu ditolak oleh jajaran TNI-Polri karena tidak masuk akal.
Baca juga: Singgung HAM, Kapolda Sebut Penegakan Hukum ke KKB Penyandera Pilot Susi Air Harus Tepat Sasaran
"Namun TNI-Polri tidak tanggapi, hal itu tidak masuk akal," ucapnya.
Tolak Tawaran Selandia Baru untuk Bantu Selamatkan Pilot Susi Air, Panglima TNI Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Komunikasi dan Medan yang Sulit Jadi Kendala Pembebasan Pilot Susi Air, Polri: Butuh Usaha Tinggi |
![]() |
---|
3 Minggu Lebih Pilot Susi Air Disandera KKB, Polri Utamakan Soft Approach demi Keselamatan Korban |
![]() |
---|
Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB di Nduga Seharga Rp 30,4 Miliar dan Sudah Tak Diproduksi Lagi |
![]() |
---|
Minta Negara Terus Upayakan Pembebasan Kapten Philips, Susi Air: Kami Juga akan Terus Berkontribusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.