ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

TNI Sebut KKB Egianus Kogoya Sengaja Pecah Konsentrasi Aparat dalam Proses Pencarian Pilot Susi Air

Danrem 172/PWY Brigjen JO Sembiring sebut KKB pimpinan Egianus Kogoya sengaja memecah konsentrasi aparat agar tak fokus dalam pencarian pilot Susi Air

Tribun-Papua.com/Calvin Erari
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI JO Sembiring saat diwawancarai Tribun-Papua.com, Jumat (12/8/2022) - Danrem 172/PWY Brigjen JO Sembiring sebut KKB pimpinan Egianus Kogoya sengaja memecah konsentrasi aparat agar tak fokus dalam pencarian pilot Susi Air. 

TRIBUN-PAPUA.COM – TNI-Polri terus berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air kapten Philip Mark Marhtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.

Aparat kini memperluas pencarian Kapten Philip ke wilayah lainnya selain Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan bahwa ada indikasi KKB pimpinan Egianus Kogoya sengaja memecah konsentrasi aparat dengan berpindah-pindah lokasi.

Baca juga: Danrem 172/PWY: Aksi KKB Menyandera Pilot Susi Air Adalah Tindakan Pengecut

Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini.
Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Sampai saat ini diperoleh indikasi KKB Egianus Kogoya berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dan posisinya berpindah-pindah," kata Sembiring kepada wartawan di Jayapura, Jumat (10/3/2023) sore.

Oleh karena itu, pencarian Kapten Philip dilakukan dengan kolaborasi semua pihak.

Selain itu, Sembiring juga mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memecah kekuatan KKB untuk tidak bersatu.

"Kita juga melakukan komunikasi kosial dan pembinaan teritorial serta penyelidikan dari kepolisian, di beberapa wilayah yang pernah menjadi persinggahan KKB Egianus Kogoya," bebernya.

Baca juga: TPNPB-OPM Bagikan Foto dan Video Pilot Susi Air yang 1 Bulan Disandera: Kondisinya Baik-baik Saja

Sembiring juga mengungkapkan bahwa KKB yang melakukan aksi teror di Yahukimo ada yang merupakan pecahan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Aksi teror KKB di Yahukimo, kata Sembiring, dilakukan KKB untuk memecah konsentrasi aparat agar tidak fokus mencari Egianus Kogoya yang menyandera Kapten Philip.

"KKB ini sengaja melakukan aksi agar konsentrasi aparat terbagi-bagi tidak hanya fokus mencari Egianus Kogoya dan sengaja memutar balikkan fakta," ucapnya.

"Oleh karena itu Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih telah menekankan kepada satuan jajaran agar melakukan deteksi dini, cegah dini dan aksi dini terkait upaya KKB dalam provokasi dan memutar balikkan fakta," sambungnya.

Baca juga: Tolak Tawaran Selandia Baru untuk Bantu Selamatkan Pilot Susi Air, Panglima TNI Ungkap Alasannya

Kondisi Terbaru Kapten Philip

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom memberikan update terbaru mengenai kondisi pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.

Ia mengklaim kondisi Kapten Philip baik-baik saja.

"Kondisinya baik-baik saja, aman dan sehat," kata Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Jumat (10/3/2023).

Sebby Sambom juga memberikan sejumlah foto dan video Kapten Philip.

Dalam foto dan video yang berikan, tampak Kapten Philip mengenakan jaket biru diapit oleh sejumlah anggota KKB.

TPNPB-OPM, dalam satu di antara video yang diberikan, meminta Selandia Baru untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Minta Publik Sabar dengan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, Panglima TNI: Ini Bukan Operasi Militer

Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini.
Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, saat ini. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Kami TPNPB-OPM minta Selandia baru membawa konflik bersenjata di Papua ke Dewan keamanan," kata salah satu anggota KKB dalam video berdurasi hampir 3 menit tersebut.

Selain itu, mereka juga meminta agar sejumlah negara memutuskan kerja sama militer dengan Indonesia.

"Kami minta Selandia Baru, Australia, Inggris, Prancis, China, dan Rusia untuk putuskan kerjasama militer ke Indonesia," ujarnya

Kemudian, mereka juga meminta agar Dewan Keamanan PBB dapat melakukan mediasi antara TPNPB-OPM dan Indonesia soal konflik Papua.

"Kami TPNPB-OPM mengajak semua negara agar silahkan berbicara melalui ketua badan Diplomat kami, yaitu tuan Akoibo, dan Amatus Douw," ujarnya mereka. 

Baca juga: Komunikasi dan Medan yang Sulit Jadi Kendala Pembebasan Pilot Susi Air, Polri: Butuh Usaha Tinggi

Panglima TNI Sebut Pembebasan Pilot Susi Air Bukan Operasi Militer

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa upaya pembebasan Kapten Philip terus dilakukan.

Namun, kata Yudo, medan dan cuaca di lapangan menjadi kendala penyelamatan Kapten Philip.

Ia menyebut, TNI-Polri hingga kini masih mencari lokasi persembunyian KKB yang menyandera pilot Susi Air.

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum bersama-sama dengan Polri dan di sana medan, cuaca dan tentunya cuaca di sana medannya di sana juga perlu menjadi pertimbangan," ujar Yudo saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).

"Kita tetap melaksanakan gelar operasi bersama Polri untuk mendukung ini untuk mencari itu dan sampai saat ini masih belum diketemukan tapi operasi tetap jalan terus untuk penyelamatan sandera itu. Karena apa, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena," imbuhnya.

Baca juga: Minta Negara Terus Upayakan Pembebasan Kapten Philips, Susi Air: Kami Juga akan Terus Berkontribusi

Yudo menuturkan bahwa pihaknya tak mau melakukan operasi secara terburu-buru lantaran banyak masyarakat sipil yang harus dijaga.

Apalagi, KKB membawa sandera dengan berpindah-pindah tempat.

"Nah itu khawatir ya penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk jadi bukan di tempat seperti penyalamatan sandera di suatu pesawat enggak, ini dibawa pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.

"Khawatirnya penduduk yang akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk jadi bukan ditempat yang seperti penyelamatan terhadap sandera di suatu pesawat atau tempat. Tidak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat jadi korban hanya gara-gara ini," sambungnya.

Karena itu, Yudo meminta semua pihak untuk bersabar dengan proses pencarian yang tengah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.

"Harus sabar menyelesaikan ini tidak langsung des (selesai), kalau operasi militer iya tapi ini bukan operasi militer, ingat bukan operasi militer. Saya punya prajurit berkemampuan khusus mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan, ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," tukasnya.

(Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara, Calvin Louis Erari)(Tribunnews.com, Igman Ibrahim)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved