Plt Bupati Mimika Tersangka Korupsi
SKENARIO Johannes Rettob Korupsi: Akuisisi Perusahaan dan Tunjuk Kakak Ipar Direktur PT Asia One Air
Desakan agar Johannes Rettob ditangkap, berdatangan dari mahasiswa, aktivis antikorupsi, tokoh masyarakat hingga denominasi gereja di Papua.
"Jadi nanti apakah di persidangan keluar penetapan untuk menangkap, upaya paksa dan lain sebagainya, maka kita tetap melaksanakan," katanya.
Sementara itu, Ketua Sinode KINGMI di Tanah Papua, Pendeta Tilas Mom, memandang penanganan kasus korupsi yang menjerat Johannes Rettob dan Direktur PT Asia One Air, Silvi Herawati terkesan tebang pilih.
Ia membandingkan penanganan hukum Johannes Rettob dengan sejumlah pejabat di Papua, mulai Lukas Enembe, Ricky Ham Pagawak hingga Eltinus Omaleng.

Tilas Mom berujar, hukum harus ditegakkan tanpa pandang buluh, terlebih pada kasus korupsi.
"Umat kami diperlakukan sangat diskriminatif dalam penegakan hukum. Eltinus Omaleng, Ricky Ham Pagawak dan Lukas Enembe --saat penangkapan, pemeriksaan, dan penahanan menunjukkan itikad buruk," ujar Tilas Mom dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Johannes Rettob Tersangka Korupsi Rp69 Miliar, Mahasiswa Mimika: Masyarakat Jangan Mau Dibenturkan!
Baca juga: Johannes Rettob Tersangka Korupsi Rp69 Miliar, Mahasiswa Mimika: Masyarakat Jangan Mau Dibenturkan!
"Berbeda dengan perlakuan hukum yang diterapkan kepada Johannes Rettob, yang masih diperlakukan secara baik," sambungnya.
Terungkap Modus Tersangka Korupsi
Terungkap hubungan Johannes Rettob dengan Silvi Herawati di pusaran kasus korupsi yang terjadi pada 2015 di Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Papua, Aguwani, menyebut Johannes Rettob dan Silvi Herawati merupakan kerabat dekat.
"Silvi Herawati Direktur PT Asian One Air merupakan kakak iparnya (Johannes Rettob)," ungkap Aguwani kepada wartawan di Jayapura, belum lama ini.
Adapun modus Johannes Rettob dan kolega melancarkan aksinya demi meraup uang negara, saat dirinya menjabat Kepala Dinas Perhubungan Mimika pada 2015.
Aguwani menuturkan, Johannes Rettob saat menjabat Kadis Perhubungan, awalnya membuat tim kecil dengan tiga rekan kerja untuk merencanakan pengadaan pesawat.
"Hasilnya, muncullah rencana membeli pesawat Cessna Grand Caravan C 208 B dengan helikopter Airbus tipe H 125," ungkap Aguwani, baru-baru ini kepada wartawan.
Kala itu, Dinas Perhubungan Mimika lalu menganggarkan pengadaan pesawat senilai 74,4 miliar pada APBD Pemkab Mimika 2015.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.