ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Paskah 2023 di Papua

Apa Itu Kamis Putih Bagi Umat Katolik? Simak Sejarahnya

Kamis Putih adalah hari pertama dari hari raya Paskah, yang dimulai pada pukul 6 sore, dan berlangsung 7 hari.

Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Bali.com
ILUSTRASI - Kamis Putih adalah hari Kamis sebelum Paskah, pada Hari Raya Pekan Suci ini umat Kristen mempunyai tradisi memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus. 

Proses pembasuhan kaki itu biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasan.Dalam dunia Yunani, pembasuhan kaki adalah hal yang hina, yang biasa dilakukan oleh budak.

Namun yang istimewa di sini, pembasuhan kaki ini dilakukan oleh Yesus yang adalah Guru kepada murid-muridnya.

Yesus melakukan sebuah ritual yang biasa dilakukan dengan cara yang tidak berbeda. Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan oleh seorang Guru.

Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani. Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru kepada murid-Nya.

Tata gerak membasuh kaki ini menyimbolkan suatu teladan untuk merendahkan diri dan melayani.

Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah.

Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah penyerahan diri Yesus dalam kematian untuk "menebus dosa"/"membersihkan" orang lain.

Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi "hamba" yang mau melayani orang yang hina sekalipun.

Tata Ibadah

Dalam Katolik Roma, tata ibadah Kamis Putih terbagi atas empat bagian besar, yaitu: Ibadat Sabda, Upacara Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, dan Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus.

Secara umum, tata urutan misa berlangsung seperti Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu/Minggu biasa, namun pada perayaan ini terdapat upacara pembasuhan kaki dan upacara Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus.

Selain itu, pada perayaan ini digunakan bel kayu sebagai pengganti gong/bel pada Doa Syukur Agung, serta tidak ada lagu penutup perayaan.

Tata urutan peringatan Kamis Putih berlangsung sebagai berikut:

  • Perarakan masuk, diikuti Tanda Salib, salam, dan pengantar dari Imam.
  • Pernyataan tobat, diikuti Tuhan Kasihanilah Kami dan Madah Kemuliaan, diakhiri dengan Doa Pembuka. Pada Madah Kemuliaan, bel dan lonceng dibunyikan.
  • Bacaan Pertama (Kel 12:1—8.11—14), diselingi Mazmur Tanggapan, dan Bacaan Kedua (I Kor 11:23—26)
  • Bait Pengantar Injil (Alleluya), diikuti Pembacaan Injil (Yoh 13:1—15), dilanjutkan Homili oleh Imam.
  • Upacara pembasuhan kaki terhadap dua belas orang wakil umat oleh Imam, diikuti Doa Umat
  • Persiapan Persembahan (diiringi lagu Ubi caritas) dan Doa Persiapan Persembahan
  • Doa Syukur Agung. Pada Doa Syukur Agung, dipergunakan bel kayu sebagai pengganti dari gong dan bel yang dipergunakan pada Perayaan Ekaristi pada hari biasa.
  • Doa Bapa Kami
  • Doa dan Salam Damai
  • Pemecahan Roti (Anak Domba Allah)
  • Persiapan dan Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus
  • Doa Sesudah Komuni dan Pengumuman
  • Perarakan Pemindahan Sakramen Mahakudus. Umat berdiri dan berlutut mengikuti ritme perarakan.
  • Misa berakhir tanpa berkat dan pengutusan dari Imam. Tidak ada lagu penutup setelah proses Perarakan selesai. (*)
Sumber: Tribun Papua
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved