ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Paskah 2023 di Papua

Ini Kisah Pemeran Yesus Saat Visualisasi Jalan Salib, Erari: Tugas Ini Sulit!

Berperan sebagai Yesus yang berwibawa, bijak, penuh belas kasih, sekaligus penuh penderitaan ini tentunya tidak mudah.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Calvin Erari
Tei Bastian Erari, yang ditunjuk untuk mengambil peran sebagai Yesus dalam momen jalan salib yang dilaksanakan oleh Jemaat Gereja GKI Onomi Felavau, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Berperan sebagai Yesus yang berwibawa, bijak, penuh belas kasih, sekaligus penuh penderitaan ini tentunya tidak mudah.

Oleh karena itu, tidak sembarang aktor untuk dapat menggambarkan citra Yesus tersebut.

Tei Bastian Erari, yang ditunjuk untuk mengambil peran sebagai Yesus dalam momen jalan salib yang dilaksanakan oleh Jemaat Gereja GKI Onomi Felavau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua saat merayakan hari Paskah mengisahkan ceritanya.

Baca juga: Visualisasi Penderitaan Yesus Saat Disalibkan Tampak di Kota Sentani

Erari mengatakan, saat ditunjuk oleh Pendeta, dia merasa tidak berat untuk berperan sebagai Yesus.

"Saya sempat berfikir tugas ini sulit dan sangat tidak mungkin saya perankan diri sebagai Tuhan Yesus, dan saya mau tolak," kata dia kepada Tribun-Papua.com, Kamis (6/4/2023) di Senani.

Namun menurut dia, berkat semangat dari teman-temannya, dan Jemaat serta panitia, maka dia pun memutuskan bahwa harus bisa.

Tampak prosesi jalan salib yang dilaksanakan oleh Jemaat GKI Onomi Felavau, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam merayakan Paskah.
Tampak prosesi jalan salib yang dilaksanakan oleh Jemaat GKI Onomi Felavau, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam merayakan Paskah. (Tribun-Papua.com/Calvin Erari)

"Dengan segala motivasi, maka percaya diri ini muncul dan yakin bahwa saya pasti bisa," ujarnya.

Atas keputusannya, semua proses jalan salib pun dilaksanakan dengan baik.

Ketika semua prosesi jalan salib berlangsung, menurut Erari, kepercayaan dirinya mulai hilang tiba-tiba.

"Jadi pas kami jalan dari Kantor Klasis Sentani sambil pikul salib, jujur saja saya mulai merasa ragu, dan bertanya dalam hati apakah saya bisa atau tidak sampai di tempat tujuan yaitu Gereja GKI Onomi Felavau," katanya.

Baca juga: Umat Katolik Paroki St Stefanus Sempan Timika Ikut Jalan Salib Hidup dengan Penuh Suka Cita

Menurut dia, keraguan itu kembali untuk menghantuinya, namun dia tetap percaya bahwa Tuhan pasti membimbingnya.

"Saya percaya saja, Tuhan Yesus pasti bimbing saya, dan itu terbukti, pas di pertengahan jalan, rasa kuatir hilang, bahkan rasa sakit atau cape pun tidak ada, dan semuanya berjalan lancar," jelasnya.

Dengan semua rangkaian yang berlangsung, Erari mengungkapkan dia bangga karena bisa memerankan diri sebagai Yesus.

"Ini yang pertama kali saya lakukan, maka momen hari ini akan menjadi kisah dalam hidup saya," ujarnya.

Dengan penampilan dan ceritanya, maka Erari berharap, semoga apa yang dia lakukan dalam momen Paskah ini menjadi bisa menjadi berkat bagi seluruh jemaat dan masyarakat yang sudah menyaksikannya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved