ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

5 Prajurit Belum Diketahui Keberadaannya setelah Diserang KKB di Nduga, Ini Kata Kasum TNI

Lima anggota TNI yang berasal dari Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus belum terkonfirmasi keberadaannya setelah baku tembak dengan KKB Papua.

Tribunnews/Igman Ibrahim
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen Bambang Ismawan - Lima anggota TNI yang berasal dari Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus belum terkonfirmasi keberadaannya setelah baku tembak dengan KKB Papua. 

"TNI AD juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem pembinaan latihan bagi prajurit dan satuan yang akan ditugaskan untuk melaksanakan operasi militer, serta mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan sesuai tupoksi serta wewenang dan tanggung jawab yang ada pada TNI AD," kata Hamim dalam keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).

Ia menyampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan belasungkawa atas gugurnya prajurit TNI AD yang sedang melaksanakan tugas di Papua.

"Khususnya yang baru saja terjadi terhadap prajurit Satgas Yonif R 321/GT yang melakukan operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di wilayah Mugi-Mam, Nduga, menjadi bukti dari kebiadaban Kelompok Separatis Teroris Papua yang terus-menerus memberikan teror kepada masyarakat maupun alat negara yang sedang bertugas," ujarnya.(tribun network/igm/git/dod)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Anggota Satgas Yonif R 321/GT & Kopassus Belum Kembali Pasca Penyerangan KKB di Mugi-Mam Papua

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved