Pemkab Jayapura
Pemkab Jayapura Gandeng Pihak Ketiga Kelola 'Pholeuw Park', Bagaimana Pengelolaan Limbah?
Meski begitu, pengelola yang baru ini diharapkan dapat mengelola limbah sesuai dengan aturan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
Penulis: Putri Nurjannah Kurita | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita
TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Pemerintah Kabupaten Jayapura menggadeng pihak ketiga untuk mengelola Taman Pholeuw atau Pholeuw Park yang terletak di Kampung Asei Kecil, Sentani Timur, Jumat (19/5/2023).
Kebanyakan pengunjung mendatangi taman itu saat sore hari untuk melihat sunset atau matahari terbenam di lokasi ini dengan jelas, jika cuaca cerah.
Taman milik pemerintah Kabupaten Jayapura dengan luas 6.500 hektar tersebut diubah menjadi restoran sekaligus cafe yang di kelola oleh PT Efata Papua Sejahtera.
Baca juga: Wisata Papua: Bersantai di Pholeuw Park Sembari Menikmati Indahnya Danau Sentani
Sekertaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi saat melauncing pembukaan lokasi tersebut mengatakan pengelolaan oleh pihak ketiga berkontribusi sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).
"Kontribusinya untuk PAD dan setiap tahunnya akan membayar Rp. 100 juta, pihak ketiga bertugas mengelola sekaligus merangkul UMKM yang ada di sini, mama-mama yang jual papeda bungkus, aksesoris, dan kulit kayu," jelasnya.
Hana meminta agar pengelola parkiran dan pekerja juga melibatkan anak-anak Papua.
Meski begitu, pengelola yang baru ini diharapkan dapat mengelola limbah sesuai dengan aturan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
"Jadi tidak membuang limbah langsung ke Danau Sentani. Di dalam MoU ada aturannya IPAL, limbah tidak dibuang langsung ke danau tapi standar yang limbahnya harus diolah," jelasnya.
Hana mengemukakan pemerintah sendiri mempunyai beberapa lokasi yang masih belum di kelola.
Pihaknya tengah berupaya agar lokasi-lokasi tersebut dapat dikelola dan menyumbang ke kas daerah.
"Memang ada berapa tempat lagi, di depan Bandara Sentani, ini kan tempat pemda punya, kalau jalan setapak, ditata, bisa jadi tempat yang bagus," jelasnya.
Sememtara itu, Manager Umum PT. Efata Papua Sejahtera, Ilham Maso mengatakan kerja sama dengan pemerintah daerah adalah peluang.
Baca juga: Pengerukan Pasir di Danau Sentani, Hana Hikoyabi: Pemerintah Beri Kelonggaran Selama Batas Wajar
"Kami sangat bersyukur kalau ada yang bisa kami kelola kenapa tidak," ujarnya.
Ilham menjelaskan setidaknya sebanyak 80 persen orang asli Papua akan dipekerjakan.
Pihaknya juga menawarkan cita rasa Papua dalam menu yang disajikan seperti papeda, ikan mujair, dan gastor yang dipasok dari masyarakat sekitar.
"Bukan hanya menjual makanan karena viewnya sudah bagus dan instagramabel. Temanya family dan anak muda. Besok kami sudah mulai terima tamu. Ada juga live musik." (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.