ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Hari-hari Jelang Lengsernya Soeharto setelah 32 Tahun, Kerusuhan Pecah hingga Jakarta Bak Lautan Api

Dua puluh lima tahun lalu, tepatnya pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya.

|
(KOMPAS/JB SURATNO)
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998 - Dua puluh lima tahun lalu, tepatnya pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. 

Selain itu, Soeharto juga menyampaikan bahwa pemerintah berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Setelah jumpa pers, Presiden Soeharto bertolak menuju Mesir.

Kerusuhan di Indonesia Jadi Sorotan Internasional

Menurut Osdar, selama di Mesir, situasi krisis dan kerusuhan di Indonesia menjadi sorotan.

Ia mengatakan, di restoran hotel tempat para wartawan peliput KTT G15 saat itu sempat dibicarakan apakah benar keluarga Soeharto kekayaannya nomor empat di seluruh dunia.

Sebab, bank dunia (World Bank) pernah merilis laporan bahwa korupsi APBN di Indonesia saat itu mencapai 20-30 persen.

Media-media di Mesir pun memberitakan situasi kerusuhan yang terjadi di Indonesia.

"Tanggal 12 Mei mulai pertemuan (KTT). Itu pas pertemuan pimpinan-pimpinan negara anggota G15 itu terjadi penembakan di Trisakti itu di Indonesia," ujar Osdar.

"Itu menjadi pemberitaan di televisi-televisi. Di Kairo itu, di pressroom di hotel itu yang tempat kita menginap itu sudah muncul (berita) kerusuhan, penembakan, yang nembak-nembak itu," katanya lagi.

Baca juga: Tak Ikut Diculik dan Dibunuh seperti Jenderal-jenderal Lainnya, di Mana Soeharto saat G30S Terjadi?

Mahasiswa se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendatangi Gedung MPR/DPR, Mei 1998, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Sebagian mahasiswa melakukan aksi duduk di atap Gedung MPR/DPR. Hegemoni Orde Baru yang kuat ternyata menjadi inspirasi bagi orangtua untuk memberi nama bagi anak-anak mereka.
Mahasiswa se-Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendatangi Gedung MPR/DPR, Mei 1998, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Sebagian mahasiswa melakukan aksi duduk di atap Gedung MPR/DPR. Hegemoni Orde Baru yang kuat ternyata menjadi inspirasi bagi orangtua untuk memberi nama bagi anak-anak mereka. (KOMPAS/EDDY HASBY)

Perkembangan situasi di Indonesia semakin menjadi perbincangan di kalangan pejabat, jurnalis maupun masyarakat di Kairo.

Sementara itu, kata Osdar, rombongan wartawan Istana yang ikut Soeharto ke Mesir belum bisa leluasa menuliskan kondisi yang ada.

Oleh karenanya, hanya beberapa berita kecil yang kemudian ditulis dan dikirimkan ke Indonesia.

Antara lain bagaimana reaksi di Kairo, juga pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat saat itu, Madeleine Albright di forum KTT G15 yang mencemaskan situasi di Indonesia.

Pada 13 Mei 1998, KTT G15 berakhir dan diadakan jumpa pers. Tetapi, Presiden Soeharto tidak ikut hadir.

Ternyata dalam jumpa pers tersebut ada wartawan asing yang menanyakan kepada pemimpin G15 mengenai tanggapan situasi di Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved