ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Panglima TNI Buka Komunikasi dengan KKB soal Pilot Susi Air, tapi Tak akan Penuhi 2 Permintaan Ini

Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menyebutkan bahwa pihak TNI membuka lebar komunikasi dengan KKB terkait pembebasan pilot Susi Air.

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak pasukan KKB bersama Pilot Pesawat Susi Air Philips Mark Methrtens di Hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan - Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menyebutkan bahwa pihak TNI membuka lebar komunikasi dengan KKB terkait pembebasan pilot Susi Air. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Proses negosiasi terkait upaya pempebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya masih terus berjalan.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menyebutkan bahwa pihak TNI membuka lebar komunikasi dengan KKB terkait hal tersebut.

Kendati demikian, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tak akan memenuhi dua pemrintaan KKB.

Dua permintaan itu adalah terkait senjata atau amunisi dan Papua merdeka.

Baca juga: Moeldoko Ungkap Permintaan Selandia Baru soal Upaya Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono menggelar konferensi pers di Cilangkap, Minggu (16/4/2023) untuk menjelaskan kondisi yang terjadi di Papua.
Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono menggelar konferensi pers di Cilangkap, Minggu (16/4/2023) untuk menjelaskan kondisi yang terjadi di Papua. (Tangkap Layar Puspen TNI)

“Prinsip Panglima TNI membuka lebar-lebar komunikasi dengan KST (kelompok separatis teroris), yang dihindari hanya amunisi atau senjata dan minta merdeka, itu saja,” kata Julius saat dihubungi, Senin (3/7/2023).

Julius menambahkan bahwa aparat TNI-Polri masih mengedepankan pendekatan soft approach dalam operasi pencarian Philips.

Sebelumnya, Julius mengatakan bahwa KKB tentu mengetahui konsekuensi jika mereka benar-benar menembak Philips.

“Jika ancaman itu dilakukan, saya yakin mereka tahu konsekuensinya, utamanya dari negara pendukung kemerdekaan Papua,” kata Julius saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Julius menyebutkan, apabila KKB benar-benar menembak Philips, hal itu akan memudahkan aparat dalam operasi penumpasan kelompok separatis teroris tersebut.

Baca juga: Yakini KKB Tak akan Tembak Mati Pilot Susi Air, Kapolda Papua Optimis Negosiasi Bisa Berhasil

“Secara strategi operasi akan lebih memudahkan satgas untuk melakukan operasi,” ucap Julius.

KKB pimpinan Egianus Kogoya melalui media sosial mengancam akan menembak Philips pada Sabtu (1/7/2023).

Terkait dengan ultimatum itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan bahwa pihaknya tetap membangun komunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya.

Tujuannya, agar pihak keluarga menyampaikan kepada Egianus Kogoya untuk dapat menahan emosi dan bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan.

Selain itu, Kapolda juga meminta penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan sandera dari tawanan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Jokowi soal Pembebasan Pilot Susi Air: Banyak Hal yang Kita Lakukan di Sana tapi Tak Bisa Saya Buka

"Penjabat Bupati Nduga yang baru dilantik diharapkan dapat membangun komunikasi secara aktif agar kelompok Egianus tidak lagi menuntut hal-hal yang diberikan negara," kata Mathius Fakhiri di Jayapura, Selasa (27/6/2023), melansir Kompas.tv.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved