ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Penggunaan Koteka di Papua Street Carnival Dinilai Lecehkan Budaya, BEM Nusantara Bersuara Keras

Kata Salmon Wantik, mengenai koteka hanya suku yang mempunyai budaya tersebut yang paling memahami nilai adat.

Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak penggunaan Koteka yang salah dalam Papua Street Carnival, Jumat (7/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Koordinator Isu Hukum dan Ham Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Salmon Wantik angkat bicara perihal penggunaan koteka yang dinilai lecehkan budaya Lapago dalam ivent Papua Street Carnival.

Menurutnya, penggunaan Koteka yang salah dalam ivent tersebut menunjukan pencitraan buruk.

"Kita harus menghormati semua adat dan budaya di bumi, karena itu bonus dari Tuhan yang telah dikasih ke setiap suku masing-masing," kata Salmon Wantik kepada Tribun-Papua.com, Senin (10/7/2023) di bilangan Abepura.

Baca juga: BERITA FOTO: Buka Papua Street Carnival, Presiden Jokowi: Ada Lompatan Besar

Untuk itu, kata Salmon, mengenai koteka hanya suku yang mempunyai budaya tersebut yang paling memahami nilai adat.

"Siapapun yang bukan dari suku asal atau belum memahami betul nilai luhur adat dan budaya diharapkan tidak salah gunakan dengan alasan apapun," ujarnya.

 

 

Kritik Tajam Penggunaan Koteka di Papua Street Carnival

Salmon Wantik menyampaikan, kejadian penggunaan koteka yang salah, dalam ivent Papua Street Carnival mencerminkan pelecehan terhadap budaya anak asli koteka.

"Karena dalam pertunujukan itu, telah mengunakan atau pakai koteka tidak sebenarnya."

"Orang asli Papua dari Lapago dan Mepago melihat itu pasti sakit hati dan kesal, dengan tindakan pengerusakan nilai budaya khusus daerah koteka," sambung dia.

Untuk itu, Salmon Wantik menegaskan agar pihak penyelenggara yakni Papua Youth Creative Hub segera mengklarifikasi hal tersebut.

Baca juga: BERITA FOTO: Papua Street Carnival, Presiden Jokowi: Pertama Kali di Bumi Cenderawasih

"Ini sama halnya tidak menghormati budaya suku Lapago dan Meepago di Papua. Maka kami harap, Papua Youth Creative Hub segera klarifikasi atau meminta maaf kepada publik," ungkapnya.

Ia menambahkan, sesama anak bangsa yang berbudaya mesti menjunjung tinggi pelestarian budaya serta nilai luhur adat dan budaya setiap suku di Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved