Info Jayapura
Paskalis Kossay: Kemenparekraf Segera Klarifikasi Penggunaan Koteka di Papua Street Carnival
"Saya cukup kesal dan sangat disayangkan ya, sepertinya penanggung jawab ivent itu tidak mau pusing untuk bertanggung jawab," kata Paskalis Kossay.
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Tokoh Masyarakat Wilayah Adat Lapago Paskalis Kossay, kembali memperingatkan pihak penyelenggara Papua Street Carnival agar segera mengklarifikasi penyalahgunaan koteka dalam ivent tersebut.
Menurut Kossay, dirinya begitu kesal dengan tindakan pelecehan budaya milik masyarakat Lapago itu.
"Saya cukup kesal dan sangat disayangkan ya, sepertinya penanggung jawab ivent itu tidak mau pusing untuk bertanggung jawab," kata Paskalis Kossay saat dihubungi Tribun-Papua.com, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: TEGAS! BEM Nusantara Desak PYCH Klarifikasi Penyalahgunaan Koteka di Papua Street Carnival
Paskalis Kossay menjelaskan, dalam hal ini mereka (penyelengara) Papua Street Carnival mendorong Simon Tabuni untuk menjadi tameng.
"Mereka dorong Simon Tabuni, biar berhadapan dengan sesama sukunya. Penanggung jawab ivent maupun pengelola PYCH (Papua Youth Creative Hub) mau menghindar dari tanggung jawabnya. Sekali lagi, ini sangat disayangkan," ujarnya.
Minta Kemenparekraf dan PYHC Klarifikasi
Menurut Kossay, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mesti bertanggungjawab mengklarifikasi persoalan kontraproduktif ini.
"Harus juga diingat bahwa level persoalan ini bukan level lokal, tapi level nasional karena dihadiri Presiden dan dibuka oleh presiden dan juga projek pusat," tegasnya.
Untuk itu, kata Kossay, dirinya tetap berpandangan pelecehan budaya itu tetap ada selama aktor utama tidak memberikan klarifikasi. (*)
Tribun-Papua.com
Info Jayapura
Penggunaan Koteka
koteka
Paskalis Kossay
Kemenparekraf
Papua Street Carnival
Simon Tabuni
Papua Youth Creative Hub (PYCH)
| 800 Anak Ikut Camporée Petualang II di Sentani Jayapura |
|
|---|
| MSP Peduli dan GMS Gelar Pernikahan Massal di Jayapura, Rustan Saru: Ini Terobosan Pertama |
|
|---|
| Uncen dan PT SPIL Resmi Kerja Sama Wujudkan Riset Bersama dan Magang Mahasiswa |
|
|---|
| Rektor Uniyap Didik Mabuai Dorong Sarjana Jadi Pionir Digital dan Pengembang Ekonomi Papua |
|
|---|
| Universitas Yapis Papua Mewisuda 334 Sarjana dan 75 Magister |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/10072023-penggunaan_koteka_yg_salah-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.