ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

PT Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia Ungkap Strategi Pangkas Emisi, Ini Kata Tony Wenas

PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai perusahaan tambang tembaga kelas dunia menggarisbawahi peran penting tembaga dalam mendukung ekosistem energi.

|
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menjadi narasumber dalam diskusi panel Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 bertema "Reducing Emissions in Indonesia’s Mining Sector", Selasa (26/9/2023) di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Tren dunia dalam mewujudkan energi bersih mendorong berbagai pihak untuk dapat berkontribusi terhadap berbagai upaya dalam penurunan emisi.

Keberadaan moda transportasi tenaga listrik rendah emisi menjadi alternatif masyarakat untuk ikut mendukung dan berpartisipasi dalam upaya menekan emisi karbon.

Seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan pengembangan listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), permintaan tembaga dunia pun meningkat.

Baca juga: Presdir PT Freeport Indonesia Berbagi Tips Kepemimpinan bersama Mahasiswa Unhas Makassar

Terlebih, sekitar 70 persen kebutuhan tembaga dunia adalah untuk menghantarkan listrik.

PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai perusahaan tambang tembaga kelas dunia menggarisbawahi peran penting tembaga dalam mendukung ekosistem energi terbarukan dan elektrifikasi.

 

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menjadi narasumber dalam diskusi panel Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 bertema
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menjadi narasumber dalam diskusi panel Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 bertema "Reducing Emissions in Indonesia’s Mining Sector", Selasa (26/9/2023) di Jakarta. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

 

Tembaga merupakan bahan yang sangat dibutuhkan dalam menghasilkan energi terbarukan (renewable energy), digunakan untuk pengoperasian mobil listrik, panel surya, dan turbin angin.

Kendaraan listrik membutuhkan tembaga empat kali lipat lebih banyak daripada mobil konvensional, dan 70 persen tembaga di dunia digunakan untuk menghantarkan listrik.

"Jadi dengan kata lain, listrik tidak sampai ke konsumen tanpa tembaga,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas pada acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2023 bertema "Reducing Emissions in Indonesia’s Mining Sector" (26/9/2023).

Baca juga: Pemprov Papua Tengah Gelar Rapat bersama DPD RI dan PT Freeport, Ini yang Dibahas

Lanjutnya, PTFI berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30 persen pada tahun 2030 dengan merumuskan strategi dekarbonisasi yang berfokus pada bisnis dan operasional pertambangan.

Pada tahun 2022, PTFI berhasil menekan emisi dari kegiatan operasional tambang bawah tanah sebesar 22 persen.

Satu di antara inovasi yang dilakukan dalam upaya tersebut adalah dari penggunaan alat angkut bijih tambang bertenaga listrik. 

"Kami menggunakan sistem kereta listrik otomatis bawah tanah yang dapat mengangkut 110 ribu ton bijih per hari, menggantikan truk-truk besar berbahan bakar diesel. Alat angkut ini mampu mengurangi emisi karbon sekitar 80 ribu metrik ton per tahun,” ungkap Tony Wenas.

Baca juga: PENGUMUMAN! Info Lowongan Kerja di PT Freeport Indonesia, Berikut Posisi yang Dibutuhkan

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved