ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Palestina vs Israel

Kata Dosen HI USTJ:Perang Israel-Hamas Bisa Memperburuk Stabilitas Global Timur Tengah

Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB, khususnya Amerika Serikat (AS) harus mendorong perdamaian terhadap keduanya.

|
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Istimewa
Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Yakob Tasik. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Intensitas perang Israel versus kelompok Hamas Palestina makin meningkat.

Akibatnya, korban jiwa dan luka-luka pun terus bertambah, termasuk dari warga sipil.

"Bagi saya, perang Israel dan Hamas bisa memperburuk stabilitas keamanan, ekonomi dan politik pada negara-negara di kawasan Timur Tengah," kata Dosen Hubungan Internasional dari Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Yakob Tasik, saat memberikan tanggapannya atas perang kedua kubu tersebut kepada Tribun-Papua.com, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: Ramses Wally: Hanya Tuhan yang Bisa Selesaikan Perang Israel dan Hamas

Yakob memaparkan, perang Israel dan Hamas Palestina merupakan konflik murni yang berkaitan dengan masalah sengketa wilayah dari tiap pihak.

Perang ini juga tidak berkaitan dengan masalah keyakinan, kendati diketahui bahwa Hamas adalah kelompok militan Islam, sementara Israel sendiri penganut Yahudi.

Lanjut Yakob, atas hal itu, maka Hamas menguasai jalur Gaza dan kerap bersengketa dengan Israel.

Namun, hal itu selalu ditangkal dengan sistem pertahanan Iron dome.

Serangan Hamas ke Israel, diketahui sejak 7 Oktober 2023.

Hamas mengklaim berhasil, karena terjadi pada hari sabat Yahudi.

Ironisnya,  dari serangan itu, menewaskan ribuan jiwa.

Uni Eropa, dan Amerika Serikat pun mengutuk serangan Hamas atas Israel

Kemudian, lanjut Yakob, dibalik perang ini juga, masing-masing negara menunjukan sekutu mereka.

Baca juga: BALAS DENDAM: Israel Bombardir Jalur Gaza, Ini Ancaman Hamas Palestina

Seperti saat ini, kelompok Hizbullah di Lebanon yang juga mulai melakukan penyerangan ke Israel.

"Akibatnya, Israel tidak mau tinggal diam, dan melakukan serangan balasan yang disebut Iron sword operation," ujarnya.

Yakob menyarankan, kedua belah pihak perlu gencatan senjata.

Bahkan, sambung dia, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB,  khususnya AS harus mendorong perdamaian terhadap keduanya.

"Langkah ini perlu dilakukan secepatnya, karena perang ini sudah menelan korban jiwa yang sangat banyak," tandas dia. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved