ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Brutal dan Sadis, Legislator Papua Sebut Pembantaian Warga Sipil di Yahukimo Pelanggaran HAM

Dalam penyerangan TPNPB-OPM kali ini, dikabarkan sejumlah warga sipil tewas, pembakaran  3 unit alat berat (ekskavator), 2 unit truk, dan 1 camp.

Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Calvin
Anggota DPR Papua HM Darwis Massie. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Anggota DPR Papua, HM Darwis Massie mengutuk aksi biadab yang kembali dilakukan TPNPB-OPM terhadap warga sipil di Kali I, Kampung Mosum II, Distrik Samboga, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dalam penyerangan TPNPB-OPM kali ini, dikabarkan sejumlah warga sipil tewas, pembakaran  3 unit alat berat.

Baca juga: Penyerangan Pendulang di Yahukimo oleh KKB, Polda Papua Ungkap Hal Ini

(ekskavator), 2 unit truk, dan 1  camp (tempat tinggal karyawan).

Menurut Darwis, pembunuhan tersebut sangat sadis dan brutal.

"Bagi saya Ini tidak berperikemanusiaan, dan sudah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)," kata Darwis kepada Tribun-Papua.com lewat panggilan suara di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (18/10/2023).

Legislator Papua itu pun meminta  pihak keamanan bertindak untuk mengejar dan menangkap para pelaku, agar tidak lagi mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di Yahukimo.

Ia juga mengimbau masyarakat di Yahukimo untuk tetap waspada.

"Dalam kondisi seperti begini tidak bisa dikatakan aman, maka itu tidak usah lagi mencari rezeki ke tempat-tempat rawan konflik, karena warga sipil pasti menjadi sasaran," tegas Darwis.

Masyarakat  juga diminta tidak mudah  terprovokasi dengan isu-isu hoaks yang ingin memecah belahkan anak bangsa.

"Masyarakat serahkan persoalan kepada pihak berwajib agar kejadian ini dapat teratasi," ucap Darwis.

Baca juga: Penembakan Pendulang di Yahukimo, Sebby Sambom: Pasukan Khusus 2 Kodap Bertanggungjawab

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, penyerangan itu diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Asbak Koranue.

Saat ini aparat keamanan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz telah berada di TKP untuk penyisiran dan mencari keberadaan para korban.

Meski aparat sempat menghadapi gangguan tembakan yang memicu kontak tembak dengan KKB, namun mereka berhasil mengevakuasi tujuh jenazah.

Ketujuh itu yakni, Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Appe, dan Siger.

Sementara ada beberapa korban yang diselamatkan yakni, Abdul (53), Renaldi (28), Hermudin (42), Bebeng (41), Markus (35), Ahmad (21), dan Holden (48). (*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved