ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Keerom

Hadirkan Program 1.000 Jamban, Gusbager: Mulai Tahun Depan Masyarakat Keerom 100 Persen Stop BABS

Saat ini ada 23 kampung di Kabupaten Keerom yang dibidik sebagai daerah Stop BABS.

Penulis: Ahmad Buendi Ginting | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Ginting
Bupati Keerom Piter Gusbager menyerahkan secara simbolis 1000 jamban kepada para kepala kampung yang ada di Kabupaten Keerom, Kamis (19/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Ahmad Buendi Ginting

TRIBUN-PAPUA.COM,KEEROM - Pemkab Keerom bekerjasama dengan Gapai Harapan Papua dan United Nations Children's Fund (UNICEF) perwakilan provinsi setempat meluncurkan program 1.000 jamban, pada Kamis (19/10/2023).

Program tersebut guna percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebagai salah satu upaya Pemkab Keerom dalam mencegah stunting di wilayahnya.  

Berdasarkan laporan Gapai Harapan Papua,  bahwa 1.000 jamban ini merupakan program nasional yang didukung langsung oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager.

Baca juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Pemkab Keerom Gelar Kejuaraan Grasstrack dan Motocross Bupati Cup 2023

Program ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat betapa pentingnya kebersihan lingkungan guna pencegahan stunting.

Gapai Harapan Papua pun berkomitmen mewujudkan Kabupaten Keerom bebas stop 100 persen BABS terbaik di provinsi ini.

Diketahui, saat ini ada 23 kampung di Kabupaten Keerom yang dibidik sebagai daerah Stop BABS.

Dan tahun ini, ada 68 kampung lainnya yang menjadi sasaran program Stop BABS.

Sementara Bupati Keerom, Piter Gusbager dalam sambutannya meminta para kepala kampung ikut menyukseskan program 1.000 jamban.

Menurutnya tanpa dukungan para kepala kampung, maka program tersebut mustahil berjalan dengan baik.

“Karena kepala kampung memiliki masyarakat di tempat masing-masing, jadi harus bisa memastikan masyarakatnya stop buang air besar sembarangan,” kata Gusbager.

Melalui program ini, sambung dia, Pemkab Keerom, Gapai Papua dan UNICEF menginginkan masyarakat berprilaku sehat dengan berhenti membuang air besar di sembarangan tempat.

“Kita ingin masyarakat ikut menciptakan lingkungan di Kabupaten Keerom yang sehat,” harap Gusbager.

Pemkab Keerom menargetkan 100 persen masyarakat bakal buang air besar di jamban.

“Saat ini i baru 23 kampung yang taat buang air besar sembarangan dan tahun ini ditargetkan 60 persen kampung di Keerom sudah membuang air besar di jamban dan sisanya 40 persen dilakukan di tahun 2024,” terang Gusbager.

Baca juga: Komoditas Sagu Jadi Fokus Utama dalam Workshop Diservasi Ketahanan Pangan di Kabupaten Keerom

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved