ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Refleksi 10 Tahun Kebangkitan Masyarakat Adat, Mathius Awoitauw: Kita Masih Ada

Sebab berbicara soal Papua, menurut Mathius, tidak terlepas dari spirit kebangkitan adat masyarakat.

|
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Calvin
Tampak tarian adat asli Sentani saat proses pembukaan perayaan Kebangkitan Masyarakat Adat ke 10 tahun 2023, di Kabupaten Jayapura. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perayaan Hari Kebangkitan Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura ke-10 telah berakhir.

Hajatan adat yang digelar pada 24-25 Oktober 2023, pun berlangsung penuh hikmat.

Hadir dalam acara itu, yakni masyarakat adat di Bumi Kenambai-Umbai, mulai dari wilayah adat Bhuyhaka, Demutru, Moy, Tepera Yewena Yosu, Djouwari, dan Yokari. 

Pencetus Kebangkitan Masyarakat Adat, Mathius Awoitauw mengatakan, dengan perayaan ini, menandakan bahwa selama 10 tahun masyarakat adat masih berdiri kokoh.

Baca juga: 10 Tahun Kebangkitan Masyarakat Adat Jayapura, Perayaan Digelar di Pinggir Danau Sentani

Atas kekokohan ini, maka menandakan semua pihak benar-benar menghargai nilai-nilai luhur.

"Artinya, mereka masih ada dan itu fakta," kata Mathius di Sentani, Kamis (26/10/2023).

Kemudian, semangat ini juga perlu dimaknai dengan serius.

Sebab berbicara soal Papua, menurut Mathius, tidak terlepas dari spirit kebangkitan adat masyarakat.

"Melalui kebangkitan masyarakat adat, kita diperhitungkan negara, bahwa orang Papua memiliki harkat dan martabat di atas tanahnya sendiri, untuk itu harus ada ruang untuk menuju kesejahteraan," ujarnya.

Atas semangat ini juga, Mathius berharap kebangkitan masyarakat adat dapat dimaknai dengan baik, karena merupakan implementasikan Otsus.

"Misalnya ada kampung adat, hutan adat, kemudian pengakuan kepemilikan yang sah terhadap benda-benda peninggalan dan karya-karya seni milik OAP dengan diterbitkannya Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) oleh Kementerian Hukum dan HAM," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved