ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pelantikan Anggota Majelis Rakyat Papua

Jelang Dilantik, Marinus Yaung: Lebih Baik MRP Dibubarkan Saja

Papua fitnah Papua, dengan strategi kami merah putih, mereka bintang Kejora, maka lebih baik kaka Jenderal Tito Karnavian jangan lantik anggota MRP.

Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Noel Iman Untung Wenda
Pelantikan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2023-2028 adalah hasil dari praktek politik devide et empira Jakarta terhadap Papua. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Pelantikan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) periode 2023-2028 adalah hasil dari praktek politik devide et empira Jakarta terhadap Papua.

Hal ini ditegaskan Dosen Universitas Cenderawasih (Uncen) Marinus Yaung, kepada Tribun-Papua.com melalui pesan WhatsAppnya, Senin (6/11/2023).

Baca juga: BESOK Wamendagri Bakal Lantik Anggota Majelis Rakyat Papua, Cek Waktu dan Tempatnya!

Ia menduga, kursi kekuasaan MRP direbut dengan cara Papua menipu Papua.

"Papua fitnah Papua, dengan strategi kami merah putih, mereka bintang Kejora, maka lebih baik kaka Jenderal Tito Karnavian jangan lantik anggota MRP," kata Yaung.

 

 

Dikatakan, kursi kekuasaan MRP yang direbut orang Papua lain dengan cara-cara penghianatan sesama orang asli Papua bakal membuat MRP ke depan menjadi lembaga pelengkap penderitaan orang Papua.

Untuk itu, ia meminta Mendagri Tito Karnavian kalau tidak melantik tiga orang asli Papua representasi adat dan agama, yakni Orpa Nari, Robert Wanggai, dan Benny Sweny maka bubarkan saja lembaga MRP.

Baca juga: Calon Anggota MRP Terpilih Sudah Final, Jhon Wempi Wetipo: Bila Ada yang Keberatan Silakan Gugat

"Kalau pertimbangan Kemendagri bahwa mereka bertiga tidak lolos proses bersih diri atau clearing house tim seleksi BIN, Kemenkopolhukam, Kejaksaaan Agung, dan Kemendagri maka kasus kejahatan politik ini akan menjadi bom waktu yang membahayakan hubungan Jakarta-Papua pasca-Jokowi," jelasnya.

Menurut Yaung, mereka bertiga tidak dilantik karena tim clearing house dapat laporan dari orang-orang Papua merah putih.

"Mereka bertiga kader Lukas Enembe dan terlibat dalam aksi MRP pimpinan Timotius Murib yang mendukung referendum politik Papua di periode kepemimpinannya," tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved