ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pj Bupati Sorong Ditangkap KPK

Pj Bupati Sorong Diduga Ditahan KPK, Ini Masalah yang Melilitnya!

Dikutip dari laman TribunSorong.com (grub Tribun-Papua.com), ruangan di kantor Bupati Sorong yang disegel KPK bertuliskan “DALAM PENGAWASAN KPK”.

|
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Penjabat (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Mosso. 

Sejumlah anggota keluarga terlihat bergoyang dan bernyanyi di atas kapal dengan iringan musik.

Suasana mewah semakin terlihat dari dekorasi dan sajian yang dihidangkan di meja makan.

Video ini disorot lantaran dinilai kurang patut dengan melihat kondisi masyarakat Sorong yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi.

Baca juga: Polisi Periksa Lokasi Pembakaran Ekskavator dan Penembakan di Maybrat Papua Barat Daya

Sayangnya, video dan sejumlah foto yang diunggah di akun Facebook Aniew Nauw II dan juga  TikTok @user3247573422492 telah dihapus.

 

Klarifikasi PJ Bupati Sorong

Bupati Sorong Yan Piet Mosso mengatakan bahwa video yang beredar di TikTok terkait perayaan hari ulang tahun (HUT) anaknya tidak dirayakan di kapal pesiar dan hanya menggelar acara makan-makan bersama keluarga di sebuah resto.

"Video yang beredar menjelang penetapan penyerahan SK perpanjangan perlu saya luruskan bahwa video itu anak putri kami yang kedua sekolah di Jakarta dan kami jarang berjumpa. Dia tinggal di asrama. Sehingga pada bulan Oktober 2022 tanggal 10 adalah hari ulang tahunnya. Jadi dari 16 tahun ke 17 tahun," katanya usai menerima SK perpanjangan sebagai Pj Bupati Sorong di Gedung Lambert Jitmau, Kompleks Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (24/8/2023) malam.

 

 

Menurutnya, sebagai orangtua tentu akan merayakan hari kebahagiaan anak tercintanya sebagai ungkapan syukur atas bertambahnya umur sang putri.

Sehingga dirinya mengiyakan saat diajak putrinya untuk makan di sebuah resto yang mirip dengan kapal.

"Sebagai ayah dan ibu orang tua karena itu kebahagiaan dia, maka kami harus pergi bersama nona (anak) kami keluarga berdoa sendiri kemudian ke gereja. Lalu anak kami bilang pa kita pergi makan-makan. Jadi tempat makan itu seperti kapal karena dekat pantai. Jadi tempatnya dihiasi. Itu bukan kapal pesiar, itu resto," tegasnya.

Ia menambahkan resto tersebut adalah tempat umum, dirinya hanya makan-makan bersama keluarganya dengan menggunakan pakaian yang sederhana.

Baca juga: Bentrokan Antarkelompok Pemuda Pecah di Sorong Papua Barat Daya, Begini Penyebabnya

"Itu tempat umum, bukan kami sewa khusus. Kami duduk makan sama-sama. Setelah tiup lilin, ada balon di kasih pecah. Saya dan ibu hanya pakai pakaian biasa karena kami hanya mau santai. Saya dengan keluarga dari dulu hidup sederhana," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved