ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pembebasan Pilot Susi Air

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB Papua, Susi Pudjiastuti: Semoga Philips Dibebaskan Sebelum Natal

Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti buka suara dan berharap pilot bisa dibebaskan pimpinan KKB Egianus Kogoya.

|
Tribun-Papua.com/Marcel
Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti menghadiri perayaan Natal PTFI di gedung Multi Purpose, Kuala Kencana, Kabupaten Mimika pada Minggu (3/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Philips Mark Marthen disandera KKB saat menerbangkan pesawat Susi Air ke Distrik Paro, Nduga pada 7 Februari 2023, lalu pesawat itu dibakar.

Philips belum dibebaskan hingga saat ini.

Baca juga: KKB Papua Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air Philips Methrtens, Egianus Beri Waktu 2 Bulan Negosiasi

Bos maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti buka suara dan berharap pilot bisa dibebaskan.

Susi berujar, walaupun beberapa bulan lalu pelayanan Susi Air di Papua mengalami sedikit kendala dan memperhatikan karena adanya penyanderaan pilot oleh KKB.

"Saya sedih sampai hari ini karena pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthen belum dibebaskan," kata Susi Pudjiastuti kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (3/12/2023) saat menghadiri perayaan Natal PTFI di gedung Multi Purpose, Kuala Kencana.

Ia mengajak semua pihak agar mendoakan semoga di Papua, di hutan sana bisa memulangkan Philip yang telah disandera sejak bulan Februari 2023 lalu.

"Saya berharap sebelum Natal, Philip bisa pulang bersama keluarganya." 

"Pesawat kami di bakar tetapi itu tidak membuat cinta kami kepada Papua," ucapnya.

Baca juga: Panglima TNI Tegaskan Tak Gunakan Operasi Militer Bebaskan Pilot Susi Air dari KKB Papua: Ada Apa?

Terkait penerbangan di Papua kata Susi Pudjiastuti bahwa, sampai hari ini Susi Air masih melayani masyarakat dan tetap memperhatikan keselamatan crew.

Lanjutnya beberapa wilayah juga belum aman dan terpaksa harus dihentikan operasional pesawat Susi Air.

"Tapi jangan khawatir masih ada 70-80 flight perharinya untuk melayani masyarakat Papua," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved