Tribun Militer
TANGIS Warga Kampung Waa Banti Tembagapura Pecah Saat Purna Tugas Satgas Yonif Raider 631/ATG
Diketahui Satgas Yonif Raider 631/Atg dari kota Cantik Palangka Raya, Kalimantan tengah telah bertugas di Mimika selama 9 bulan lamanya.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Tangis haru warga Kampung Waa Banti, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah pecah saat acara perpisahan dengan Satgas Objektivitas Nasional PT Freeport Indonesia Yonif Raider 631/Atg.
Diketahui Satgas Yonif Raider 631/Atg dari kota Cantik Palangka Raya, Kalimantan tengah telah bertugas di Mimika selama 9 bulan lamanya.
Baca juga: Peduli Kesehatan, Ini yang Dilakukan Satgas Yonif Raider 631/ATG di Tembagapura
Dansatgas Pamovitnas PTFI Yonif 631/Atg, Letkol Inf Dwi Harry Wibowo menyampaikan, tangis haru masyarakat mengiringi kepergian prajurit merupakan wujud nyata kedekatan prajurit dengan masyarakat khususnya yang ada di Desa Waa Banti.
"Warga sengaja hadir dan berkumpul melepas para prajurit ksatria Antang memberikan ucapan selamat jalan," ungkap Letkol Inf Dwi Harry kepada Tribun-Papua.com, Selasa (119/12/2023).
Ia menyebut, sebenarnya bukan tangis ini yang kami harapkan, tetapi mungkin inilah bentuk bahwa hubungan emosional para anggota Satgas Yonif 631/Atg Pos Banti kepada masyarakat yang selama ini sudah terbentuk dengan baik.
Kedekatan ini juga merupakan bagian dari program keluarga asuh prajurit,menjadikan suatu keluarga baru bagi mereka.
"Kepulangan kami ke satuan membuat mereka merasa kehilangan dan terharu karena bagian dari keluarganya akan meninggalkan Waa Banti," tuturnya.
Baca juga: Warga Kampung Beanegom Tembagapura Dapat Pelayanan Kesehatan dari Satgas Yonif Raider 631/ATG
Dirinya mewakili seluruh anggota Satgas Yonif 631/Atg Pos Banti memohon maaf kepada warga jika berbuat salah, sampai jumpa di lain kesempatan," katanya.
Sementara Tokoh Perempuan Kampung Waa Banti, Martina Natkime (53) mengungkapkan rasa sedih dan kehilangan atas selesainya tugas Satgas di daerahnya.
"Kami merasa sedih, ketika harus berpisah dengan teman-teman TNI Pos Banti, kami anggap seperti anak saudara sendiri, mereka selalu ada buat kami dan selalu membantu kami dalam setiap kesulitan yang kami alami," singkat Mama Martina kerap disapa. (*)
Tribun-Papua.com
Tribun Militer
Kampung Waa Banti
Tembagapura
Satgas Yonif Raider 631/ATG
Dwi harry Wibowo
Martina Natkime
Mahasiswa Tolak Kehadiran Militer di Distrik Ibele Jayawijaya Papua Pegunungan |
![]() |
---|
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Kunjungi Timika Papua Tengah, Ada Apa? |
![]() |
---|
Prajurit TNI Serda Tomas Mayor Dibacok OTK di Kabupaten Puncak Papua Tengah, Aparat Buru Pelaku |
![]() |
---|
Tunjangan Khusus TNI di Papua Diusulkan Naik 65 Persen, Segini Besarannya |
![]() |
---|
Danrem 172/PWY Berganti, Brigjen TNI Tagor Rio Pasaribu Siap Lanjutkan Program di Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.