Doa Katolik
Doa Bapa Kami dan Kaitannya dengan Sembahyang Lainnya
"Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddish. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam "doa berkat pagi" dari ritual doa harian Yahudi
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
TRIBUN-PAPUA.COM - Ada beberapa kemiripan antara doa Bapa Kami dengan materi doa Yahudi, baik yang alkitabiah maupun pasca-alkitabiah.
"Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddish. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam "doa berkat pagi" dari ritual doa harian Yahudi.
Baca juga: Sejarah Doa Bapa Kami
Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: "Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya." Juga terdapat paralel dalam 1 Tawarikh 29:10–18.
Rabbi Aron Mendes Chumaceiro pernah berkata bahwa hampir semua unsur doa ini mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani serta kitab-kitab Deuterokanonika: bagian pertama terkait dengan Yesaya 63:15–16 ("Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! ...

Bukankah Engkau Bapa kami?...") dan Yehezkiel 36:23 ("Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar ...") and Yehezkiel 38:23 ("Aku akan menunjukkan kebesaran-Ku dan kekudusan-Ku dan menyatakan diri-Ku di hadapan bangsa-bangsa yang banyak ..."), bagian kedua terkait dengan Obaja 1:21 ("Penyelamat-penyelamat akan naik ke atas gunung Sion untuk menghukumkan pegunungan Esau; maka TUHANlah yang akan empunya kerajaan itu.") and 1 Samuel 3:18 ("... Dia TUHAN, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik."), bagian ketiga terkait dengan Amsal 30:8 ("... peliharakanlah aku dengan rezeki yang cukup." TL), bagian keempat terkait dengan Sirakh 28:2 ("Ampunilah sesamamu kesalahan yang telah diperbuatnya, dan kemudian dosa-dosamu juga akan diampuni ketika engkau berdoa").
Baca juga: DOA BAPA KAMI dalam Bahasa Inggris
"Lepaskanlah kami dari yang jahat" dapat dibandingkan dengan Mazmur 119:133 ("... janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.").
Chumaceiro berkata bahwa, karena pikiran bahwa Allah membawa orang ke dalam pencobaan berlawanan dengan kesalehan dan kasih Allah, "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan" tidak mempunyai pasangan dalam Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama Kristen.
Namun, kata "πειρασμός", yang diterjemahkan sebagai "pencobaan", dapat pula diterjemahkan sebagai "tes" atau "ujian", membuat jelas sikap hati seseorang.
Contoh-contoh yang terkenal dalam Perjanjian Lama adalah Allah menguji Abraham (Kejadian 22:1), Ia "menggerakkan" (kata Ibrani bermakna secara dasar "menusuk, seperti semak duri") Daud untuk melakukan sensus penduduk yang kemudian diakuinya sebagai dosa (2 Samuel 24:1–10; lihat pula 1 Tawarikh 21:1–7), dan Kitab Ayub. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.