Info Merauke
Fenomena Sengsara Dapatkan BBM Subsidi di Merauke, Sudah Berlangsung Lima Tahun
Antrean kendaraan yang mengular terlihat mulai pagi, siang, sore, malam hingga dini hari.
Penulis: Yulianus Bwariat | Editor: Lidya Salmah
“Bicara pun siapa yang mau mendengar. Mereka bukan tidak mengerti soal ini, tapi sangat tahu. Saya mohon mungkin pemerintah yang akan datang memberikan yang lebih. Itu harapan kami,” harap dia.
Hal senada juga dikeluhkan rekan supir lainnya, Bowo, yang harus berjibaku dengan antrean panjang.
Menurut Bowo, dampak antrean menimbulkan kemacetan sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya.
“Kami kesulitan dapatkan BBM, Kami antre berjam-berjam untuk dapat mengisi solar, kami juga sangat sulit, karena harus antre di bahu jalan. Kami sadar kalau ini mengganggu lalu lintas,” keluh Bowo.
Sementara itu, Trisno, sopir truk roda enam menyarankan agar pihak terkait mengatur para sopir dalam mengantre BBM.
"Bila perlu antrean BBM Subsidi jenis Solar harus dibagi per zona sesuai domisili KTP," pintanya.
Trisno dan para sopir lainnya menilai bahwa pengisian BBM subsidi menggunakan sistem barcode juga tidak efektif.
“Percuma, kalau kita punya barcode ada. Kalau kita antre pun belum tentu dapatkan solar, giliran kita antre sampai capek dan ujung-ujungnya tidak dapat, kalau bisa, pengisi BBM harus per wilayah,” sarannya. (*)
Garda Kesehatan Merauke Dibekali, Kader Multitalenta Siap Hadapi Malaria, HIV/AIDS, dan TB |
![]() |
---|
Rumah dan Dua Unit Motor Habis Dilalap Sijago Merah di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan |
![]() |
---|
Kampung Yakyu Perbatasan RI-PNG Kini Diterangi Lampu, Warga Merasa Nyaman |
![]() |
---|
Pembuat Miras di Merauke Kabur Saat Digerebek, Polisi: Jangan Kendor |
![]() |
---|
Dua Unit Mobil Dumpt Truk Dibakar di Kuda Mati Merauke, Polisi Periksa Empat Saksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.