Pemilu 2024
Anggota KPPS Berpeluang Jadi Komisioner KPU, Steve Dumbon: Jangan Nodai Pemilu 14 Februari
anggota KPPS yang sudah pernah menjalankan tugas Sebagai penyelenggara baik ad hoc dan komisioner berpelung menjadi Komisioner KPU.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan wartawan Tribun-papua.com/Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPUA - Ketua KPU Provinsi Papua Steve Dumbon mengingatkan kepada seluruh anggota KPPS yang ada di kota Jayapura agar bekerja secara baik untuk bisa mendapat peluang ke depannya sebagai anggota komisioner KPU.
Hal ini dikatakannya karena setiap kali melakukan tes komisioner KPU membutuhkan pengalaman di tingkat KPPS PPD sehingga ia menghimbau kepada 60 1000 anggota KPPS di kota Jayapura untuk bekerja secara jujur.
"Fakta Integritas dan sumpa anggota KPPS untuk tetap menjalankan aturan sesuai ketentuan - ketentuan yang berlaku," ujarnya di Jayapura, Kamis, (01/02/2024).
Baca juga: 6.580 Anggota KPPS Kota Jayapura Dilantik, Ketua KPU Oktovianus Injama Tekankan Hal Ini
Ia meningatkan bahwa anggota KPPS yang sudah pernah menjalankan tugas Sebagai penyelenggara baik ad hoc dan komisioner berpelung menjadi Komisioner KPU.
"Ad hoc itu adalah PPD KPPS PPS jika diantara anggota KPPS bekerja secara baik dan tidak ternoda tidak menutup kemungkinan KPPS yang ada sekitar 6000 orang di kota Jayapura bisa menjadi anggota komisioner KPU," ujarnya.
Maka ia ingatkan untuk bekerjalah secara jujur.

"ini jenjang kalian dalam penyelenggaraan pemilu dan ini bertahap, hari ini menjadi kpps besok ppd dan seterusnya," ujarnya.
Karena kata Ketu KPU, dalam seleksi anggota KPU itu selalu melihat cv-nya kalau pernah menjadi kpps dan bpd itu bisa diprioritaskan menjadi komisioner KPU,
"Saya ingatkan bekerja secara baik dan tidak ternoda, jangan sampai karena kesalahan kecil bisa dipenjarakan," ujarnya.
Baca juga: Bimtek Anggota KPPS Distrik Sarmi Kota dan Apawer Hulu Dilaksanakan
Iya juga pengen info kepada seluruh anggota KPPS agar menghindari adanya politik uang menjelang pelaksanaan Pemilu 14 Februari mendatang dengan iming-iming janji politik dan uang.
"Bekerja pada hari 14 Februari pada hri pemcoblosan, harus mencegah dan hati-hati karena dulu ada Serangan Fajar tapi sekarang hanya transfer nomor rekening, maka harus hati-hati," katanya, (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.