ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Sampah Kian Menggunung di Pasar Pharaa Sentani, Para Pedagang Keluhkan Bau Busuk 

Mama Petrus mengaku sampah membuat bau menyengat karena ampas atau sisa makanan tetapi limbah dari perut ikan, daging ayam, dan  babi juga dibuang.

Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita
Sampah menggunung di Pasar Pharaa Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI - Mama-mama pedagang di Pasar Pharaa Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura mengeluhkan bau menyengat berasal dari gundukan sampah yang kian menggunung di belakang los E.

Mama Petrus, bukan nama sebenarnya, tinggal di jalan Komba Sentani, sehari-hari menjual rambutan. Ia mengaku sampah lokasi itu sudah dari awal tahun baru sampai sekarang. Walaupun ada petugas kebersihan pasar yang mengangkat sampah namun hanya sebagian saja.

"Angkat sedikit saja sampai besok sudah penuh lagi dari pasar, kami mau makan disini tidak enak karena bau," ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (13/4/2024).

Mama Petrus mengaku sampah membuat bau menyengat karena ampas atau sisa makanan tetapi limbah dari perut ikan, daging ayam, dan  babi juga dibuang di situ.

Baca juga: Pemerintah Imbau Warga Jayapura Tak Buang Sampah di Pasar Pharaa Sentani 

Ia juga merasa kesal karena tidak tahu harus mengadu ke siapa. Padahal petugas menarik retribusi kebersihan sebesar Rp 5.000 setiap hari.

"Kita mau ribut juga ribut sama siapa. Kita bayar retribusi dan jaga malam karcis kebersihan kami bayar Rp 5 ribu, jaga malam Rp 10 ribu. Sudah di bayar tapi sampah tidak diangkat, kita tidak rasa nyaman," ujarnya.

Pedagang lainnya Mama Ina, bukan nama sebenarnya, mengaku jika sehabis hujan sampah menguap mengeluarkan bau busuk. Ia juga tidak tahu siapa yang mengawasi pembuangan sampah di belakang los E itu. Katanya, tidak hanya pedagang yang membuanb sampah tetapi warga yang tinggal di luar pasar membawa sampah lalu dibuanh disana. 

"Kalau (cuaca) panas menguap bawa sampah dari rumah untuk dibuang tapi siapa yang mau tahu tidak ada yang jaga," ujarnya.

Mereka berharap sampah segera dibuang agar dapat menghirup udara segar.

Petronela Suebu, salah satu pembeli mengatakan penumpukkan sampah sangat menganggu aktivitas jual beli di pasar. Ia juga mengungkapkan bukan saja di belakang los E tetapi di dalam pasar pun sampah juga menumpuk.

Tampak sampah menggunung di Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura.
Tampak sampah menggunung di Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

"Kami juga yang mau menikmati makan minum juga sangat terganggu. Pasar ini kalau bersih bagus. Seharusnya dibersihkan setiap hari agar tidak menumpuk," katanya.

Ia menyampaikan sering berbelanja di pasar dan melihat sampah ada dimana-dimana. Ia menduga petugas lalai sehingga sampah dibiarkan menumpuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Theopilus Tegai melalui panggilan telepon mengungkapkan sampah dibiarkan menumpuk oleh petugas kebersihan pasar bahkan sebelum lebaran.

Baca juga: Kadis Lingkungan Hidup Jayapura: Kali dan Danau Bukan Tempat Sampah

Petugas kebersihan berjumlah 30 orang itu dinilai tidak bekerja maksimal. Padahal setiap bulannya digaji oleh pemerintah. Ia menjelaskan terjadi penumpukkan sampah bukan hanya pedagang yang membuanh sampah tetapi warga yang tinggal di sekitar pasar. 

Theo menjelaskan pihaknya akan membersihkan sampah pekan depan usai libur lebaran.

"Jadi nanti hari Selasa masuk kantor langsung saya ke perintahkan staff untuk membersihkan sampah," katanya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved