ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Freeport Indonesia

KEREN, Tailing PTFI Dimanfaatkan untuk Eliminasi Habitat Nyamuk Anopheles

Tailing juga membantu menekan penyebaran malaria di sekitar pemukiman, hotel yang berdekatan dengan bandara.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela
Project Manager Tailing Utilization PTFI, Harry Joharsyah saat menjelaskan proses penimbunan pasir tailing di genangan air bandara Mozes Kilangin Timika, Rabu (24/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Tailing sisa tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) dimanfaatkan untuk eliminasi habitat nyamuk anopheles atau nyamuk berparasit malaria di area bandara Mozes Kilangin Timika.

Tailing ini dimanfaatkan guna mengurangi genangan di sekitar bandara yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk anopheles.

Baca juga: Freeport Indonesia Manfaatkan Tailing Menjadi Bahan Bangunan Siap Pakai

Tailing juga membantu menekan penyebaran malaria di sekitar pemukiman, hotel yang berdekatan dengan bandara.

Nyamuk anopheles bisa terbang dengan jarak dua kilo meter. Untuk kasus malaria di sekitar bandara pada tahun 2019 terdapat 135 kasus sedangkan pada tahun 2022 terdapat 67 kasus.

 

 

Artinya dengan  adanya timbunan genangan air menggunakan tailing bisa mengurangi penyebaran malaria.

"Jadi PTFI memanfaatkan sumber daya yang ada salah satunya tailing ini untuk menimbun genangan air di bandara dan sekitarnya," ujar Project Manager Tailing Utilization PTFI, Harry Joharsyah saat digelarnya media visit kepada awak media di Timika, Rabu (24/4/2024) di Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah.

Baca juga: PT Freeport Setor Rp 3,35 Trilun untuk Pemda, Rektor Uncen: Perkuat Infrastruktur Dasar

Harry mengatakan, tailing disebut sebagai bagaian bermasalah dengan lingkungan tetapi PTFI terus memiiki inovasi agar dapat memanfaatkannya dengan baik.

"Jadi kenapa tailing dimanfaatkan di bandara karena sesuai laporan banyak pekerja di bandara terkena malaria karena banyaknya genangan air. Saat itu kami mencari solusi dan ternyata tailing bisa digunakan untuk menimbun genangan air," katanya.

Lanjut Harry, luas Bandara Mozes Kilangin sekitar 371 hektar dan banyak genangan air sehingga di beberapa sisi telah ditimbun dengan pasir tailing.

"Kami akan terus melakukan penimbunan di lokasi genangan air sehingga mengurangi angka malaria karena disana ada basecamp dan Rimba Papua Hotel. Ini juga tentu bermanfaat utuk masyarakat di sekitar bandara," katanya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved