ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Freeport Indonesia

Freeport Gelar Pertemuan Bersama YPMAK dan YGAB, Ini yang Dibahas

Pertemuan berlangsung syahdu untuk mencari solusi terbaik agar anak-anak dari suku tersebut dapat bersekolah dan tak ada yang putus sekolah.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Tribun-Papua.com/Istimewa
Foto bersama pimpinan PTFI, YPMAK, YGAP setelah melakukan pertemuan di Rimba Papua Hotel, Kamis (9/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Menyikapi isu berkembang terkait adanya kendala biaya 212 anak sekolah dari suku Amungme, PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar pertemuan dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) dan Yayasan Generasi Amungme Bangkit (YGAP).

Pertemuan tersebut dilakukan di Rimba Papua Hotel, Kamis (9/5/2024) sore dihadiri langsung oleh Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development and Community Relation PTFI Claus Wamafma, direksi dan pengurus YPMAK, para pembina, dan pimpinan YGAP.

Baca juga: Buka Turnamen Freeport Junior Cup 2024, Claus Wamafma: Perkuat Sepak Bola Mimika Usia Dini

Pertemuan berlangsung syahdu untuk mencari solusi terbaik agar anak-anak dari suku tersebut dapat bersekolah dan tak ada yang putus sekolah bahkan ditelantarkan.

Pada kesempatan itu Direktur PTFI, Claus Wamafma mengatakan, isu ini telah didengar cukup lama hingga saat ini selesai antara YPMAK sebagai pelaksana dana kemitraan PTFI sebagai mitra YGAP.

 

 

"Tidak banyak informasi yang kami terima tetapi saya yakin organisasi itu jalan dari atasan hingga anggota pembina untuk menjalankan program di YPMAK. Saya pribadi berharap masalah ini segera diselesaikan dengan damai dan sesuai prosedur," kata Claus kepada Tribun-Papua.com.

Claus menyebut komunikasi PTFI dan YPMAK selama ini telah berjalan dengan baik begitupun YGAP tetapi masalah ini kini menjadi atensi.

"Ini harus diselesaikan dan tentu masing-masing pihak memiliki pemahaman sendiri antara YPMAK dan YGAP. Perbedaan itu biasa dan sudah menjadi hukum alam, bukan hal baru, tetapi perbedaan itu harus dikelola dengan baik," katanya.

Baca juga: Gelar Turnamen Freeport Junior Cup 2024, Direktur PFA: Kami Ingin Sepakbola di Mimika Berkembang

Lanjutnya, berbagai masukan dari masyarakat menjadi bahan agar kedepan diperbaiki karena beda pendapat itu sah-sah saja sama halnya dengan melakukan program.

"Hari ini kita ingin menemukan solusi dan saya sudah mendengar informasi dari YGAP dan hari ini kita mencari solusi diatas aturan sesuai aturan dibuat," ujarnya.

Menurut Claus, PTFI sebenarnya tidak terlibat dalam konteks perjanjian antara YPMAK dan YGAP tetapi bentuk tanggungjawab sehingga hari ini pihaknya hadir memberikan solusi.

"Hubungan YPMAK dengan YGAP sudah sepuluh tahun artinya, selama ini kolaborasi tersebut berjalan dengan baik. Itu waktu panjang untuk saling belajar dan mengerti," katanya.

Ia berharap, apapun masalah saat ini dihadapi oleh YGAP harus diselesaikan dengan baik demi pendidikan anak-anak kedepan.

Baca juga: Turnamen Freeport Junior Cup 2024 Resmi Digelar, 6 Klub Bakal Adu Kemampuan Berebut Juara

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved