ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sosok

Kisah Filep Karma, Aktivis Papua yang Dipenjara 13 Tahun karena Berjuang untuk Keadilan dan HAM

Filep Karma merupakan satu di antara deretan aktivis yang menghabiskan hidup hingga akhir hayat untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Papua.

Tribun-Papua.com/Aldi Bimantara
SOSOK - Filep Karma dalam kesempatan wawancara bersama Tribun-Papua.com dalam suatu kesempatan di Jayapura. 

Namun, keluarga menolak jenazah diotopsi.

“Teman-teman semua yang mengetahui bapak sebagai tokoh Papua, tokoh politik Papua. Hari ini saya sedih sekali, karena bapak kita (Filep Karma) sudah meninggalkan kita semua,” ungkap anak kedua Filep Karma, Anderfina, Selasa (1/11/2022).

Anderfina mendampingi langsung visum luar jenazah Filep Karma di RS Bhayangkara. Berdasarkan visum, tak ada tanda kekerasan di tubuh Filep Karma.

“Memang berdasarkan visum luar, jelas bahwa bapak (Filep Karma) meninggal karena tenggelam, sehingga terdampar di Pantai Base-G,” ungkapnya.

Andrefina Karma anak kedua almarhum Filep Karma saat mengklarifikasi meninggalnya mediang Tokoh Hak Asasi Manusia Filep Karma di Dok V, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/11/2022). Izert: Almarhum Filep Karma semasa hidup.
Andrefina Karma anak kedua almarhum Filep Karma saat mengklarifikasi meninggalnya mediang Tokoh Hak Asasi Manusia Filep Karma di Dok V, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/11/2022). Izert: Almarhum Filep Karma semasa hidup. (Kolase Tribun-Papua.com)

Berdasarkan informasi yang didapat keluarga di lokasi kejadian, terdapat saudara yang ikut berenang bersama Filep Karma di laut. 

Baca juga: Kisah Perjalanan Oscar Motuloh: Fotografi, Musik hingga Imajinasi Perang

“Awalnya mau berenang, tetapi air naik sehingga menunggu sampai air turun. Akhirnya keluarga pulang sendiri tanpa bapak. Kita ketemu pagi ini lantaran ada kelurga telepon untuk segera ke Base-G dan saya melihat bapak sudah meninggal dunia,” jelasnya sembari tak kuasa menahan kesedihannya.

Keluarga, kata Anderfina, menginginkan yang terbaik untuk Filep Karma. Ia berharap tak ada lagi berita miring yang beredar seputar kematian Filep.

“Saya mohon bantuan teman-teman semua untuk menyampaikan kepada teman-teman yang lain bahwa tidak perlu ada kekerasan atau isu-isu mau demo atau segala macam, tetapi kita semua doakan bapak (Filep Karma),” ucapnya. “Doakan kami keluarga agar kuat untuk menghadapi cobaan ini,” tutupnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Filep Karma Setia Berjuang di Jalan Damai, Pernah 13 Tahun Mendekam di Penjara",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved