Papua Terkini
MIRIS Sebelum 2026, Gletser Terakhir di Puncak Jaya Diperkirakan Bakal Hilang
Berdasarkan pengamatan BMKG bersama PT Freeport Indonesia, terjadi rata-rata pengurangan luas es sekitar 0,07 km2 per tahun pada periode 2016-2022.
Penulis: Roy Ratumakin | Editor: Roy Ratumakin
Ketika Indonesia dilanda El Nino pada 2015-2016, pengurangan lapisan es yang menghilang mencapai 5 meter.
Donaldi menambahkan, pada El Nino 2015-2016, peningkatan laju penipisan es secara dramatis sekitar 5,4 kali lipat dari laju pada periode 2010–2015, sehingga menyebabkan hilangnya gletser menjadi tak terbendung.
Hal tersebut bergantung pada variabilitas suhu dan curah hujan antartahun selama beberapa tahun ke depan.
Donaldi mengatakan, mencairnya gletser di Puncak Jaya akan sulit dicegah.
Pasalnya, untuk menghentikan laju pencairan es atau meningkatkan laju penambahan salju, diperlukan dua faktor utama, yakni suhu yang rendah dan kandungan uap air yang cukup.
Menurutnya, pencairan es di tropis juga dapat berkontribusi terhadap kenaikan tinggi muka laut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
| Dana Otsus se-Tanah Papua Dipangkas, Pemerintah Daerah Diminta Berpikir Kreatif |
|
|---|
| Gubernur Papua Mendadak Berhentikan Direktur RSUD Jayapura, Manajemen Dievaluasi Total |
|
|---|
| Wali Kota Jayapura Tindak Lanjuti Kesepakatan Tokoh Adat, Usulkan Perda Gantikan Demo Jalanan |
|
|---|
| Rakyat Papua Geruduk Kantor Gubenrur, Mathius Fakhiri: Ini Bukti Cinta Rakyat kepada Pemimpinnya |
|
|---|
| Mathius Fakhiri: Papua Bukan Beban, Tetapi Berkat bagi Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/16052024-gletser_di_Puncak_Jaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.