ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Jayapura

Tak Hanya Keripik, Mama Papua Bawa Singkong Berharap Ada Industri Lain

Berbeda dari biasanya jumlah mereka mencapai puluhan hingga memenuhi badan jalan umum Perumnas III, hal ini lantaran sempat pembelian terhenti.

|
Tribun-Papua.com/ Noel
Tampak mama - mama pertani papua  penjula singkong dari hasil kebun mereka disekitaran wilayah Perumnas tiga Waena padati salah satu Industri perusahaan Keripik Singkong di Perumnas III Waena di Somel Perumnas III Waena, Senin, (03/06/2024). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Puluhan mama - mama pertani Papua  menjual singkong dari hasil kebun mereka di sekitaran wilayah Perumnas tiga Waena, untuk salah satu industri keripik singkong di Perumnas III Waena

Berbeda dari biasanya jumlah mereka mencapai puluhan hingga memenuhi badan jalan umum Perumnas III, hal ini lantaran sempat pembelian terhenti dengan jangka waktu sebulan oleh pembeli.

"Sebelum ada pemekaran dalam satu bulan 3 - 4 kali mereka (Perusahaan) beli, tapi sekarang satu bulan lagi baru kita bawa singkong jual, kemarin sebelum pemekaran itu kami punya singkong habis tapi sekarang sepi," kata salah satu penjual singkong, Lin Tabuni di Somel Perumnas III Waena, Senin, (03/06/2024).

Kata Mama Lin, hal ini membuat pembeli dari perusaan Keripik Manalagi yang berlokasih di Perumnas III Waena harus membatasi pembelian singkong petani.

"Jadi singkong kita  ekarang dong (Mereka)  batasi satu bulan satu kali," katanya.

Baca juga: Dinas Perdagangan Ajak Pihak Ketiga Kelola Pasar Sayang Mama-mama Papua di Nabire

Mama Lin juga mengakui bahwa kehadiran industri keripik singkong ini sangat membantu mama-mama Petani di Wilayah Kampwolker dan Waena karena bisa mendapatkan uang tambahan.

"Sangat membantu kami (etani) di kamwolker Perumnas III Waena di  sini untuk beli beras minyak goreng jadi sangat membantu perekonomian kami" katanya.

Sementara itu, untuk meminimalisir banyaknya petani yang membawa barang baku mentah Singkong maka Pemilik Industri Keripik itu membatasi setiap orang  lima tumpuk yang diambil.

"Dorang (Mereka) sudah lama tidak minta  (Singkong) tapi ketika minta kami mengali kami gali, makanya ibu - ibu petani gali di kebun dalam jumlah banyak masing masing, baru bawa jadi banyak seperti ini," ujarnya.

"Untuk hargga sendiri bervariasi yang besar 50 pertumpuk yang kecil harganya dibawa dan ada juga tawar menawar dari pembeli juga," katanya,

Melihat semangat para mama - mama Papua dalam bertani dan  menjual hasil kebun mereka, Ia Pun berharap adanya perusahaan seperti itu, yang mungkin dimiliki orang Papua atau pun non Papua untuk membeli hasil kebun mereka.

"Ia kami harap juga ada perusahaan seperti ini, Yang kami tau hanya Ini (Keripik Manalagi) dan ada juga di Tanah Hitam, tapi biasanya di tanah hitam itu dari Muara tami yang bawa kalau kami di Waena dan Perumnas 3 Kampwolker hanya bisa bawa kesini jadi baiknya itu ada tempat lainya lagi agar tidak tumpuk seperti ini lagi, karena singkong lain akan dibawa pulang," jelasnya, (*).

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved