ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Papua Terkini

Mahasiswa Papua asal Manokwari di Sejumlah Kota Studi Terancam Diusir, Begini Penyebabnya

sudah hampir lima bulan rumah kontrakan meraka belum dibayar.tersebar di sejumlah Kota seperti Makassar, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

(KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)
ILUSTRASI : Tolak Rasialisme, Mahasiswa Papua Unjuk Rasa di Depan Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Mahasiswa Papua asal Manokwari pada sejumlah kota studi di luar Tanah Papua terancam diusir dari kontrakan.

Penyebabnya, sudah hampir lima bulan rumah kontrakan meraka belum dibayar.

Mereka tersebar di sejumlah Kota seperti Makassar, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.

Ones Insen, mahasiswa semester akhir asal Manokwari di Kota Bandung mengaku pemilik kontrakan sudah memberikan peringatan bahwa mereka akan dikeluarkan karena sudah dua bulan menunggak bayar kontrakan.

Ia mengaku saat ini bersama teman-teman mahasiswa lainnya bingung karena sudah mengadu ke Dinas Sosial tetapi jawabannya belum ada pencairan dana dari bagian keuangan Kabupaten Manokwari.

Baca juga: 10 Unit Rumah Warga Jita akan Dibangun Tahun Ini, Menelan Biaya Rp 2 Miliar

"Kami sudah telat bayar kontrakan dua bulan, pemilik kontrakan sudah kasih peringatan akan keluarkan kami," kata Ones Insen, mahasiswa semester akhir, Senin (8/7/2024).

Ones mengaku pada Minggu lalu, beberapa mahasiswa sudah mengeluarkan barang-barang berupa lemari dan tempat tidur dari kontrakan putri.

Dia menyebut nasib yang sama juga dialami sejumlah teman lain yang tersebar di beberapa kota studi.

"Kontrakan kami dibayar oleh pemerintah daerah melalui Dinas Sosial setiap tahun," katanya.

Dia berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi atas persoalan ini sehingga tidak mengganggu aktivitas kuliah.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Manokwari Yahya Karel Asrouw mengaku sudah lama menerima keluhan para mahasiswa kota studi di luar Manokwari.

Hanya saja, saat ini proses pencairan dana yang bersumber dari otonomi khusus Otsus itu belum disalurkan dari pusat.

"Kami sudah ajukan dokumen berkas ke Keuangan Kabupaten Manokwari sejak April 2024 tetapi dari pihak Keuangan mengaku dana Otsus belum ditransfer ke rekening daerah," kata Yahya Karel Asrouw, Senin.

Baca juga: Prajurit TNI Siksa Warga Puncak: Mahasiswa Papua Serukan Aksi Seretntak di Jawa, Bali dan Sumatera

Yahya mengaku kontrakan para mahasiswa asal Kabupaten Manokwari dibiayai oleh pemerintah daerah setiap tahun dengan besaran dana relatif berbeda. Yang paling besar di Jakarta sekitar Rp 100 juta.

Para mahasiswa asal Manokwari itu tersebar di Makassar, Surabaya, Jakarta, Bandung, Salatiga, Semarang serta Yogyakarta.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved