Papua Terkini
APBD Mimika Rp 7,5 Triliun Terbesar se-Tanah Papua, Akademisi: Tapi 9.373 Anak Usia SD Tak Sekolah
Menurut Sumule, tidak heran apabila ada sekitar 9.373 orang penduduk usia SD yang tidak bersekolah di Kabupaten Mimika.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan wartawan Tribun-papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Jumlah penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di Kabupaten Mimika mencapai 25.873 orang.
Perlu ada perhatian terhadap masyarakat asli Papua di wilayah perkampungan.
Untuk itu, Akademisi Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari, Dr Agus Sumule menyarankan pemerintah untuk memperhatikan anak-anak di wilayah perkampungan.
Kepada Tribun-Papua.com, Rabu (10/7/2024), Sumule menyebut pelayanan pendidikan di Mimika sangat tidak merata.
"Di Kabupaten Mimika ada 135 SD. Lebih dari 59 perseb (70 SD) di antaranya terdapat di Distrik Mimika Baru, Wania dan Kuala Kencana. Di Distrik Hoya dan Alama masing-masing hanya ada 1 SD Di Distrik Mimika Barat hanya ada 3 SD," ungkapnya, saat dihubungi dari Jayapura.
Baca juga: 17.042 Warga Mimika Sudah Memiliki KTP Digital
Menurut Sumule, tidak heran apabila ada sekitar 9.373 orang penduduk usia SD yang tidak bersekolah di Kabupaten Mimika.
"Total penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di Mimika ada 25.873 orang. Sangat banyak," jelasnya.
Informasi yang disampaikan Sumule berdasarkan data Dapodik dan APM (Angka Partisipasi Murni) yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek setiap tahun.
Namun mirisnya perhatian pemerintah tidak seimbang dengan jumlah anggaran yang begitu besar di APBD, serta pajak yang dihasilkan dari PT Freeport Indonesia (PTFI).

Sumule menyebut APBD Kabupaten Mimika untuk tahun 2024 senilai Rp 7,5 triliun.
"Terbesar di semua kabupaten atau kota di seluruh wilayah Papua. Freeport bilang, perusahaan ini menyumbang Rp 750 miliar untuk pendidikan dalam 2 (dua) tahun terakhir," katanya, mempertanyakan pengunaan angaran itu.
Sebagai akademisi, Sumule menilai jumlah dana yang begitu besar harusnya mempu menjawab aspek pendidikan di wilayah pedalaman.
"Agak sulit diterima oleh akal sehat, bahwa dengan uang sebanyak itu ada hampir 10.000 penduduk usia SD yang tidak bersekolah di Mimika," ujarnya.
Baca juga: Atasi Persoalan Literasi Dasar Baca Tulis, Agus Sumule: Sebut Dana Ada Tergantung Pemerintah
Untuk itu, ia menyarankan perlu adanya sekolah sepanjang hari yang diterapkan oleh pemerintah Mimika.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.