ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kesehatan Papua

Hadir di FK Uncen Jayapura, Prof Budi Yuli Setianto Beri Materi Acute Coronary Syndrome

Prof Budi Yuli juga melakukan kunjungan di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUD Jayapura dan melakukan diskusi dengan Perki Cabang Jayapura.

Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
Istimewa
Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto, Sp.PD (K) KV, Sp.JP (K) selaku Guru Besar Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM foto bersama di sela-sela pertemuannya bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI) Cabang Papua. 

UGM bersama Kagama menjalin dan menguatkan Kerjasama dengan Pemda, Perguruan Tinggi maupun sekolah dan pesantren setempat.

PgtF diawali dengan survwi awal pengabdian di wilayah kepulauan terdepan, para guru besar turun gunung bekerja di akar rumput, tidak hanya di kampus menara gading.

Mengembangkan komunitas dimana ia tinggal, bekerja bersama masyarakat memahami dan mengembangkan riset aksi partisipatif (RAP).

Melaksanakan perjalanan jauh ke wilayah terdepan, berusaha melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat) Menimba ilmu dengan melaksanakan dan membangun pengalaman (ilmu kanthi laku).

Salah satu kata kunci yang harus dipersiapkan untuk menghadapi perubahan teknologi dan masyarakat yang sangat cepat adalah pendidikan.

Pendidikan harus berfokus pada human strength and adaptations, karena di era saat ini komputer dan teknologi digital jauh lebih baik sehingga manusia tidak perlu menghafal segala sesuatu.

Baca juga: Tim KKN-PPM UGM Telisik Supiori Gelar Festival Budaya, Dihadiri Putra Bungsu Presiden Jokowi

Oleh karena itu, kekuatan manusia dapat difokuskan pada kemampuan yang hanya dimiliki manusia, seperti komunikasi, kepemimpinan, rasa ingin tahu, dan daya tahan.

Dalam fenomena keilmuan disadari bahwa guru besar pun berperan untuk terbiasa dalam mengintegrasikan dimensi waktu dan dimensi ilmu sebagai bagian dari proses pembelajaran dan penerapan menjadi pengalaman.

Masa depan akan menjadi masa kini, masa kini akan menjadi realisasi dari gagasan, dan masa lalu akan menjadi pembelajaran.

Apabila kita bisa mengintegrasikan ketiganya dalam mendorong perkembangan kualitas manusia, maka kita sudah mencerdaskan kehidupan berbangsa.

Selain itu, guru besar juga andil untuk mengawal sebagai public university.

Selalu memastikan bahwa anak bangsa dapat mengakses pendidikan dengan baik tanpa melihat latar belakang sosial dan ekonominya. Guru besar juga bertugas untuk menjaga dan merawat nilai kebangsaan dan akademik.

Perguruan tinggi itu tidak boleh kehilangan jati diri, maka selalu dijaga harkat dan martabatnya. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved