Kesehatan Papua
Hadir di FK Uncen Jayapura, Prof Budi Yuli Setianto Beri Materi Acute Coronary Syndrome
Prof Budi Yuli juga melakukan kunjungan di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUD Jayapura dan melakukan diskusi dengan Perki Cabang Jayapura.
Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA- Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (DGB UGM) melaksanakan kegiatan Professors go to Frontiers atau profesor mengabdi yang bertema Kolaborasi Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Papua dan Papua Selatan: Pengembangan Wilayah Perbatasan, Teknologi, Peningkatan Perekonomian, Kesehatan, dan Sumber daya Manusia’.
Satu dari kegiatan profesor mengabdi tersebut yakni Guest Lecture: Acute Coronary Syndrome yang menghadirkan Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto, Sp.PD (K) KV, Sp.JP (K) selaku Guru Besar Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih ( FK Uncen) Jayapura, Papua.
Kegiatan tersebut berlangsung di FK Uncen Jayapura, Sabtu (13/7/2024).
Selain memberikan materi Acute Coronary Syndrome, Prof Budi Yuli juga melakukan kunjungan di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUD Jayapura dan melakukan diskusi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI) Cabang Papua.
Baca juga: Mahasiswa KKN-PPM UGM Yogyakarta Kunjungi Pulau Liki, Kolaborasi Untuk Pemberdayaan Masyarakat
Prof Budi Yuli mengatakan, ini merupakan kegiatan pendidikan dan pengabdian bersama KAGAMA berbagi keilmuan berupa kuliah umum dan mengunjungi daerah untuk pembangunan berkelanjutan, sejarah dan budaya.
"Jadi tujuannya adalah para guru besar diharapkan untuk mengembangkan pemikiran yang berguna bagi universitas maupun bangsa, menjadi pelopor dalam menjaga integritas dan mengembangkan nilai-nilai beserta implementasinya dalam kehidupan kampus maupun berbangsa dan bernegara," kata Prof Budi Yuli kepada Tribun-Papua.com, Sabtu sore.
Lanjut dia, kegiatan ini juga untuk menjalin kerjasama UGM dengan Kagama dan mitra pemerintah, perguruan tinggi setempat, industri dan bisnis, serta masyarakat dalam mengembangkan Tri Dharma.
"Menghasilkan kesepahaman dan penguatan Keilmuan dalam Mencerdaskan Bangsa adalah peran civitas akademika di daerah dalam memberi manfaat yang luas bagi masyarakat,"terang Prof Budi Yuli
"Juga menghasilkan rumusan yang dapat ditindaklanjuti menjadi kebijakan strategis dan program kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UGM sebagai Universitas Kerakyatan," imbuhnya.
Mengenal apa itu DGB
Dewan Guru Besar se disingkat DGB adalah perangkat UGM yang berfungsi sebagai pemberi nasihat, penjaga integritas moral dan etika sivitas akademika, serta mengembangkan pemikiran dan pandangan terkait dengan isu strategis nasional atau internasional dalam rangka mendukung peran dan kontribusi UGM bagi kesejahteraan bangsa dan umat manusia.
Professors go to Frontiers (PgtF) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kawasan terdepan dan masyarakat terpencil, juga dalam arti Tri Dharma di sekitar UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Frontiers menjadi semangat untuk berfikir, meneliti, bekerja,mengabdi bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Terkait Komentar Ade Armando, Pengamat Politik UGM Ingatkan Pentingnya Etika Mendekati Pilpres 2024
Merupakan Training of Trainers, Capacity Building
Refreshment Course setara 40 jam (sepekan pelaksanaan) bagi para guru besar (juga 1 bulan perencanaan dan 1 bulan pelaporan/penyelesaian tugas).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.