Penembakan di Puncak Jaya
Kesaksian Keluarga Korban Penembakan di Puncak Jaya: Mereka Bukan OPM, Bapaknya Pejuang Pepera
Terbaru, pihak keluarga korban menegaskan anggota keluarganya yang ditembak TNI bukanlah bagian dari gerombolan OPM.
Menurutnya, aksi penembakan di Puncak Jaya harus dipertanggung jawabkan pelaku.
Sebab, hingga kini belum ada kejelasan soal alasan ketiganya ditembak.
"Kami minta pertanggungjawaban. Kami minta jawaban dari terduga pelaku, tapi apa yang kita minta mereka tidak kasih tau, padahal membunuh warga sipil," ujarnya.
Tiga korban disebut warga sipil
Leson Gire mengatakan tiga orang tewas ditembak TNI adalah warga sipil.
"Saya cerita sedikit Dominus Enumbi itu tamat dari Universitas Umel Mandiri Jayapura pada tahun 2013, dia masyarakat sipil yang juga Ketua Bamuskam asal Kampung Karubate," ungkapnya.
"Kemudian Tonda Wanimbo itu warga sipil selaku Bendahara Kampung Temu asal Distrik Ilamburawi. Dia setiap hari ikut pencairan di Bank BPD tidak pernah ada tindakan penangkapan," lanjut Leson.
Sementara, korban bernama Pemerintah Murib adalah Kepala Kampung Dokome.
Baca juga: Puncak Jaya Mencekam Pasca-tewasnya Tiga Warga Papua Tengah, Massa Bakar Mobil Aparat TNI dan Polri
"Lebih parah lagi kepala kampung ini, kita semua dengar bahwa bapanya adalah pejuang Pepera," ujarnya.
Karena itu, pihak keluarga mendesak agar Kapendam XVII/Cenderawasih segera mengklarifiasi pernyataannya sebagaimana disiarkan sejumlah media.
"Aksi itu spontan tidak direncanakan dan itu di luar dari nalar kami. Seandainya kami merencanakan kejahatan, pasti rumah-rumah semua habis kami bakar, namun kami tau diri," jelasnya.
Kondisi terkini Puncak Jaya
Situasi keamanan di Distrik Mulia ibu kota Kabupaten Puncak Jaya, Kamis (18/7/2024), dilaporkan masih tegang.
Pemerintah daerah setempat berupaya mengumpulkan elemen masyarakat, keluarga korban, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat.
Pemerintah melakukan langkah preventif guna mencari solusi terbaik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.