Penembakan di Puncak Jaya
Kesaksian Keluarga Korban Penembakan di Puncak Jaya: Mereka Bukan OPM, Bapaknya Pejuang Pepera
Terbaru, pihak keluarga korban menegaskan anggota keluarganya yang ditembak TNI bukanlah bagian dari gerombolan OPM.
Candra menuturkan, sejumlah anak buah Teranus Enumbi melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan berusaha menembak aparat TNI.
Baca juga: Jubir OPM Bantah Tiga Orang Tewas di Puncak Jaya Anggota TPNPB, Sebby Sambom Bilang Begini
Itu berlangsung saat prajurit TNI hendak menangkap mereka yang berada pada sebuah kiosi di Kampung Karubate, Distrik Muara.
Selain menewaskan tiga anggota OPM, aparat TNI juga menyita satu pucuk pistol rakitan serta bendera Bintang Kejora dari tangan korban.
Sementara, Teranus Enumbi berhasil melarikan diri.
"Gerombolan OPM Teranus Enumbi ini dikenal kejam dan sadis menyerang, menembak dan membunuh masyarakat sipil dan aparat keamanan," ujar Letkol Candra.

Jubir OPM bantah korban anggotanya
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, membantah pernyataan TNI tyang menuding ketiga korban bagian dari gerombolan OPM.
Sebaliknya, Sebby Sambom menuding militer Indonesia salah target operasi.
Ia mengeklaim dua orang tewas dalam peristiwa di Distrik Mulia itu merupakan kepala kampung, dan satu lainnya warga sipil.
Terinus Enumbi, lanjut Sebby, telah melaporkan peristiwa tersebut ke Markas TPNPB-OPM, melalui pesan elektronik.
Terinus Enumbi sendiri merupakan pimpinan TPNPB-OPM di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, bermarkas di Ebuneri.
"Militer Indonesia telah menembak mati tiga warga sipil sementara lainnya sedang mengalami luka tembak di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada hari Selasa pukul 20:00 malam," ujar Sebby dalam siaran pers diterima Tribun-Papua.com, Rabu (17/7/2024) petang.
Sebby mengeklaim Sonda Wanimbo yang tewas menjabat Kepala Kampung Kalome di Distrik Mepogolok.
Lalu, Pemerintah Murib menjabat Kepala kampung Dokkome.
Sementara satu lainnya bernama Dominus Enumbi, warga sipil yang telah menyelesaikan kuliahnya dari sebuah kampus di Jayapura.
Sebby berdasarkan laporan yang diterimanya, menyebut masih terdapat sejumlah warga sipil yang mengalami luka tembak, namun belum diketahui identitasnya.
Meski begitu, ia mengakui Teranus Enumbi berada di lokasi kejadian saat operasi TNI berlangsung.
Pasa Selasa (16/7/2024) malam, Teranus Enumbi memasuki kota Mulia untuk membeli rokok.

Namun, saat berada di Distrik Muara tepat di Karubate, Teranus Enumbi telah diketahui oleh militer Indonesia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tiga Warga Puncak Jaya Tewas Ditembak, Situasi Mulia Mencekam
"Mereka langsung melakukan pengejaran terhadap Teranus Enumbi dengan menggunakan tiga mobil," ujarnya.
Saat berada di depan SD YPPG Distrik Mulia, lanjut Sebby, aparat TNI berupaya menembak Teranus Enumbi dari jarak 50 meter, tetapi peluru tidak mengenai sasaran.
"Teranus Enumbi hanya kikis di bagian kepala, badan dan kakinya. Akhirnya Terinus Enumbi melarikan diri dari tempat kejadian," katanya.
Sebby menambahkan, situasi ibu kota Kabupaten Puncak Jaya darurat pasca-kejadian.
Ia menuding pergerakan aparat militer Indonesia penyebabnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.