Info Mimika
Ketua PKK Pusat Tito Karnavian Kritik APBD Mimika Besar Tapi Masih Banyak Anak-anak Tidak Sekolah
Menurutnya APBD Kabupaten Mimika 7,5 Triliun merupakan angka yang sangat luar biasa tinggi sementara jumlah penduduknya tidak sampai 500 ribu.
Penulis: Kristina Rejang | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA - Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) sekaligus Ketua Umum PKK Nasional Tri Tito Karnavian menyinggung besarnya APBD Kabupaten Mimika, namun masih banyak kendala dalam memberikan perhatian kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan saat berkunjung ke Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (26/7/2024).
Ia mengatakan masyarakat Mimika adalah titipan dari Tuhan untuk diperhatikan pemerintah.
Menurutnya APBD Kabupaten Mimika Rp 7,5 Triliun merupakan angka yang sangat luar biasa tinggi, sementara jumlah penduduknya tidak sampai 500 ribu.
"Kalau dihitung APBD dibagi per 350 satu orang bisa dapat luar bisa, namun memang banyak kendala-kendala politis di sini tapi kalau ada niat, dari hati kita, kita yakin semua ini pasti pergi gereja mendengarkan kotbahnya, suara injil."
"Manusia yang terbebas dan merdeka dari kemiskinan, buta huruf, dari tidak sehat, dari segalam penderitaan di dunia ini. Karena kita tau bahwa ajaran injil itu Yesus Penebuh dosa, artinya Yesus sudah menebus dosa di dunia ini untuk mensejahterakan semua umatnya," katanya dalam sambutannya.
Dikatakan kalau memang dikelola (APBD) dari hati, maka tidak lagi didengar ada anak-anak yang tidak sekolah, tidak tau membaca, ada anak yang masih kena polio, ada anak yang masih sakit, juga ada ibu hamil yang tidak bisa melahirkan dan meninggal dunia.
Ia menyoroti apa yang terjadi karena fasilitasn umum gang rendah.
"Kita sedih bahwa di tengah tanah yang punya emas disini, masih kekurangan disini, masih kekurangan sekolah, masih kekurangan fasilitas kesehatan," katanya.
Baca juga: 9.373 Anak di Kabupaten Mimika Tidak Sekolah, Sekda Petrus Yumte: Ini Jadi Cambuk Bagi Kita
Menurutnya, jangan mudah menyalahkan pemerintah pusat, sementara sebenarnya semuanya sudah diberikan.
"Ini mohon maaf ya para pengambil keputusan pemerintahan ini kritik langsung dari saya karena saya banyak mengunjungi seluruh Indonesia, saya banyak datang ke pemerintah kabupaten di Indonesia, mereka PAD yang lebih rendah, penduduk yang lebih besar bisa lebih mensejahterakan masyarakatnya.Mengapa kita tidak bisa, ada apa ini," ucapnya.

Ia mengatakan, sesuai dengan hukum ekonomi, kebutuhan manusia memang tidak akan habis namun kalau yang dilihat adalah kegunaan sebagai manusia yang mendapatkan amanah untuk melayani masyarakat (jabatan), itu juga akan habis, akan dibawa mati.
"Tapi kalau kita punya kegunaan terhadap masyarakat, punya manfaat, kegunaan kepada masyarakat kemudian kita buat kesejahteraan masyarakat itu akan dibawa mati karena Tuhan akan menanyakan apa yang sudah kami perbuat selama kami menjabat sebagai a dan b apa yang sudah diperbuat. Kalau kita sudah perbuat baik sudah membuat sejahtera masyarakat maka semoga Tuhan nanti menempatkan seseorang tersebut di tempat yang terhormat di sisi Tuhan," ujarnya.
Oleh seban itu, ia berpesan kepada kader kader PKK untuk membuat program yang nyata seusai kebutuhan masyarakat akar rumput.
"Keperluannya apa, misalnya banyak rumah yang tidak punya toilet tidak punya WC, itu aja dulu, kita data, nanti kita kumpulkan baru nanti kita dorong ini OPD mana yang nanti punya program ini, dorong untuk membanggunkan, ini jaman sudah orang Elon Musk memikirkan sudah sampai di kita tinggal di luar angkasa, sedangkan kita WC saja belum punya, ini kan ironis sekali," ungkapnya.
Menurutnya, hal ini sangat ironi sebab anak-anak merupakan titipan Tuhan dan sebagai penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin di negara Indonesia.
"Kalau kita tidak siapkan mereka dari sekarang, gizinya, kesehatannya, kepintarannya, SDAnya kita hanya akan menjadi penonton, kita anak-anak ini jadi penonton saja nanti yang maju orang lain , nanti salahkan lagi karena orang lain lebih maju. Bukan salah orang lain tapi orang lain lebih melihat peluang, mereka mau mempersiapkan dirinya," ujarnya.
Menurutnya, anak-anak perlu dipersiapkan dan dibimbing dari sekarang.
"Karena mereka ini yang meneruskan. Kalau nanti mereka tidak bisa berdiri diatas panngung, itu karena kita tidak mempersapkannya," ucapnya.
Ia berhara tim penggerak PKK memberdayakan semua sumber yang ada di Mimika sampai ke tingkat kampung-kampung.
Ia juga meminta agar PKK di Mimika bisa mengintropeksi diri agar bisa menghasilkan programnya yang betul-betul menyentuh masyarakat.
"Tidak usah yang muluk-muluk, tidak usah buat sesuatu yang tidak bisa dikerjakan, yang pasti adalah pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan," ujarnya.
Ia juga mengatakan di PKK ada anggota Dasawisma yang bertugas mengawasi 10 rumah agar bisa gencar bertugas melihat setiap rumah apa yang menjadi keperluan masyarakat misalnya kebersihan, toilet, gizi yang cukup,dan lainnya.
"Itu dulu yang kita dorong, jadi kita tidak lagi ketemu anak-anak yang tidak bisa membaca, berhitung, tidak sekolah itu hak sipil anak, anak tidak minta dilahirkan, mereka tidak bisa bersuara, ini tugas orang tua, tugas kita semua," katanya.
Ia menyoroti APBD yang nilainya 7,5 triliun dengan jumlah penduduk yang hanya 300an ribu jiwa, menurutnya harusnya bisa menyentuh anak-anak dan ibu-ibu.
Baca juga: Sekda Mimika Petrus Yumte: Anak-anak Tidak Sekolah Juga Pelanggaran HAM Berat
"Ada yang tidak sekolah, ada yang tidak bisa baca, ada yang masih kena polio, stunting itu tidak masuk diakal saya. Ini kemana, ? mari ibu-ibu semua yang tidak merasakan manfaat dari APBD-nya, berdoa semoga Tuhan membuka hati mereka, otaknya mereka yang mempunyai wewenangan untuk kesejahteraan semua, itu hak anak-anak ibu-ibu karena mereka (anak-anak) titipan tuhan dan pemerintnah memang harus mengurusnya," ungkapnya.
Ia berharap dengan kunjungannya semua bisa bersemangat untuk bergerak.
"Bergerak tapi bukan dengan kekerasan tapi mendorong terus agar ada program yag menyentuh masyarakat yang dirasakan langsung. Setiap rumah punya standard apa yag diperlukan agar nanti mencapai kesejahteraan anak-anak, bisa dapat pendidikan dan kesehatan yang prima," pungkasnya. (*)
Tri Tito Karnavian
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)
Pemberdayaan Kesejahteraan Rakyat (PKK)
Kabupaten Mimika
sekolah
Harga Beras di Mimika Papua Tengah Melonjak, Stok Menipis: Cek Lebih Lengkap |
![]() |
---|
99 Kampung di Kabupaten Mimika Siap Dimekarkan |
![]() |
---|
Perbaikan Pasar Sentral Mimika Terbengkalai, Kepala Disperindag Bilang Begini |
![]() |
---|
Disiplin Diperketat, Pemkab Mimika Ancam Potong TPP Pegawai yang Absen |
![]() |
---|
Wakil Bupati Mimika Ingatkan OPD soal Penggunaan Anggaran, Emanuel Kemong: Harus Sesuai Prosedur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.