ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Info Mimika

PJ Sekda Sebut Serapan Anggaran APBD Mimika Masih 20,26 Persen

Untuk itu, Pemkab Mimika akan terus bekerja untuk memaksimalkan serapan anggaran hingga akhir tahun nanti. 

Penulis: Kristina Rejang | Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/ Kristin
05082024-yumthe 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Kristina Rejang

RIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA- Hingga memasukan bulan ke 8 tahun anggaran 2024, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) Kabupaten Mimika masih 20,26 persen. 

Hal ini disampaikan oleh Penjabat (PJ) Sekda Kabupaten Mimika, Petrus Yumte kepada awak media, Senin (5/8/2024).

"Serapan (APBD) kita masih kecil, tapi bukan berarti bahwa teman-teman disini tidak kerja," katanya. 

Menurut Petrus, serapan anggaran kecil karena terkendala beberapa hal. 

"Serapan kecil mungkin karena mereka belum bagi uang muka, serapan kecil karena hutang-hutang kita belum terbayar baik. Kalau itu bisa dikejar oleh OPD, bisa (serapan) diatas angka 30-40. Sekarang masih 20,26," terangnya. 

Baca juga: APBD-P Mimika 2024 Diperkirakan Defisit 800 Miliar Rupiah

Untuk itu, Pemkab Mimika akan terus bekerja untuk memaksimalkan serapan anggaran hingga akhir tahun nanti. 

"Bergerak, bekerja supaya kalau dokumen sudah dilelang harus dikerjakan sesuai kontrak. Kalau tahan ya nanti tidak bisa realisasi. Kalau realisasi tidak berjalan baik orang diluar (Pemerintah Pusat) pikir kita tidak butuh uang jadi uang ini kita simpan di tempat lain dulu," pungkasnya. 

Selain serapan APBD yang masih terbilang minim, pemerintah juga memperkirakan APBD Perubahan 2024 mengalami defisit Rp800 miliar. 

Ketika diwawancarai awak media, Petrus Yumte menegaskan kemungkinan defisit terjadi. 

"Kemungkinan pasti, Rp800 miliar bisa defisit," ujarnya. 

Dikatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait hal tersebut. 

"Jadi ya sudah pasti terjelek pasti kita evaluasi semua. Belanja termasuk belanja pegawai kita kurangi semua," terangnya. 

Ia juga menyinggung Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) juga akan ikut terkena dampak. 

"TPP bisa hancur. sekarang kita tahan TPP bayar bagaimana ? Kan sudah dihitung semua dan defisit," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved