ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penembakan di Puncak Jaya

Serka Jefri May Gugur, Pernah Dianugerahi Kenaikan Pangkat karena Ajak 4 Anggota OPM Kembali ke NKRI

Kepergian Serka Jefri Efradus May menyisakan kisah menarik. Pengorbanannya tidak ternilai. Berkat perannya, empat anggota OPM kembali ke pangkuan NKRI

Tribun-Papua.com/Istimewa
Tiga prajurit Kodim 1714 Puncak Jaya mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB). Mereka yakni Serka Jefri Efradus May, Serka Oktavianus Wihyawari, dan Sertu Paduwi Yunanto. Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring memimpin langsung acara KPLB di Aula Tony Rompis, Makodam XVII Cenderawasih di Jayapura, Selasa (13/8/2019). 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sersan Kepala atau Serka Jefri Efradus May gugur usai ditembak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

Prajurit TNI di Kodim 1714/Puncak Jaya itu ditembak saat menjalankan tugas pengamanan tertutup terhadap Ketua KPU Provinsi Papua Tengah Jennifer Darling Tabuni saat menghadiri acara peluncuran tahapan Pilkada 2024 oleh KPU Puncak Jaya di lapangan Sport Center Kota Baru, Distrik Pagaleme, pada Kamis (15/8/2024) sore.

Korban ditebak di bagian leher.

Kapendam XVII/Cenderawasih Lekol Inf Candra Kurniawan menyebut gerombolan OPM sebagai pelaku.

"OPM telah menembak dan membunuh Putra Terbaik Papua Sdr JEM dan Saat ini jenazah Almarhum telah dievakuasi ke RSUD Mulia," kata Candra kepada Tribun-Papua.com, Jumat (16/8/2024).

Baca juga: Organisasi Papua Merdeka Tanggung Jawab Atas Penembakan TNI di Puncak Jaya, Serka Jefri May Gugur

 Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengakui pihaknya sebagai pelaku.

Seorang prajurit TNI dari Kodim 1714/PJ, Serka Jefri May dilaporkan gugur ditembak Tentara Pembebasan Nasional papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM di Puncak Jaya. Beredar ucapan duka di berbagai grup WhatsApp.
Seorang prajurit TNI dari Kodim 1714/PJ, Serka Jefri May dilaporkan gugur ditembak Tentara Pembebasan Nasional papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM di Puncak Jaya. Beredar ucapan duka di berbagai grup WhatsApp. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Sebby Sambom mengumumkan hal ini setelah mendapat laporan dari Komandan Operasi Kodap XXVII Sinak, Kalenak Murib.

"Pasukan kami tembak dua orang anggota TNI di kota baru Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, satu anggota mati dan yang satunya luka tembak," ungkapnya.

Penembakan terjadi pada pukul 17.45 WIT.

"Dalam penyerangan ini pasukan kami tidak ada yang korban luka-luka maupun dapat tembak," kata Sebby.

Ia mengeluarkan ancaman bahwa TPNPB-OPM akan berupaya menggagalkan perayaan HUT Kemerdekaan ke-79 RI di wilayah pegunungan Papua. 

"Kami idak  akan berhenti, tapi kami perang terus sampai perjuangan kami terwujud," pungkasnya.

Sosok Serka Jefri, dianugerahi kenaikan  pangkat luar biasa karena ajak OPM kembali ke NKRI

Kepergian Serka Jefri Efradus May untuk selamanya menyisakan kisah menarik.

Pengorbanannya sebagai prajurit TNI tidak ternilai.

Bagaimana tidak, semasa hidupnya, pada 2019, Serka Jefri bersama dua rekannya pernah dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) oleh pimpinan TNI.

Selain Serka Jefri Efradus May, ada pula Serka Oktavianus Wihyawari, dan Sertu Paduwi Yunanto.

Upacara KPLB dipimpin oleh Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring selaku Pangdam XVII Cenderawasih saat itu.  

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan bertanggung jawab atas gugurnya Sekra Jefri May, anggota Kodim 1714/Puncak Jaya.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan bertanggung jawab atas gugurnya Sekra Jefri May, anggota Kodim 1714/Puncak Jaya. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

“KPLB merupakan kebanggaan bagi seorang prajurit. Tidak semua prajurit bisa mendapatkannya dan hanya prajurit berprestasi yang berhak mendapatkannya,” ujar Sembiring di Jayapura pada 13 Agustur 2019.

Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM di Puncak Jaya Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI

Ketiga prajurit itu dinilai berprestasi setelah berhasil meyakinkan empat anggota OPM kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Empat anggota TPNPB-OPM tersebut yakni Telengga Gire, Piningga Gire, Tekiles Tabuni, dan Perengga.

Mereka juga mendapatkan 1 pucuk senjata api jenis Mouser dan 3 amunisi kaliber 7,62 milimeter.

Sembiring menegaskan, ketiga prajurit ini telah berhasil melakukan kegiatan teritorial dengan mengedepankan pendekatan humanis di wilayah Papua. (*)

 

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved