Nasional
GEMPAR Pembunuhan Wanita Dibuang ke Berastagi, Dua Polisi Ditangkap: Lihat Kejadian Tapi Bungkam
Terakhir, polisi menangkap sejumlah pelaku. Ironisnya, dua oknum polisi ditangkap terkait kasus mayat dalam tas itu.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM - Penemuan mayat perempuan yang belakangan diketahui bernama Mutiara Pratiwi di Berastagi, Kabupaten Karo, membuat gempat masyarakat Sumatera Utara (Sumut).
Terakhir, polisi menangkap sejumlah pelaku.
Ironisnya, dua oknum polisi ditangkap terkait kasus mayat dalam tas itu.
Dua oknum polisi itu adalah Jeffry Hendrik dari Kepolisian Resor (Polres) Pematang Siantar dan Hendra Purba dari Polres Simalungun.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumut Kombes Pol Sumaryono mengatakan, pelaku utama yang membunuh korban, Joe Frisco (26), sempat memanggil dua oknum polisi itu untuk meminta bantuan menutupi kasus.
Baca juga: HEBOH Pemanggilan Kapolda NTT setelah Ipda Rudy Soik Bongkar Mafia BBM, Begini Kata Irjen Daniel
Jeffry dan Hendra, yang merupakan teman Joe, menolak permintaan tersebut.
Akan tetapi, mereka tidak melaporkan kasus pembunuhan itu ke atasannya.
"Ya, tadi itu, jadi mereka melihat ada sosok mayat, tapi tidak melaporkan kepada pimpinan," ujarnya, Senin (28/10/2024).
Sumaryono menuturkan, polisi sudah memproses hukum terkait keterlibatan dua oknum itu.
"Oknum ini sudah kita amankan dengan pengenaan Pasal 221 dan saat ini kita amankan paralel, dengan pelanggaran kode etik," ucapnya.
Selain tiga nama di atas, polisi juga meringkus Syahrul (51) dan Iswandy (56).
Mereka bertindak sebagai pembuang mayat.
Kasus mayat dalam tas di Karo, apa yang sebenarnya terjadi?
Mayat dalam tas itu ditemukan di Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Selasa (22/10/2024).
Korban, Mutiara Pratiwi (26), meninggal akibat dianiaya kekasihnya, Joe Frisco.
Penganiayaan yang berujung melayangnya nyawa Mutiara terjadi di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumut, Minggu (20/10/2024).
Baca juga: TNI dan Polisi Dilibatkan dalam Percepatan Cetak Sawah 3 Juta Ha di Merauke hingga Kalimantan
Sumaryono mengungkapkan, penyimpangan seksual Joe Frisco jadi penyebab korban dianiaya.
Joe kerap menganiaya korban, baik sebelum maupun setelah berhubungan badan.
"Ya macam-macam, ada dengan tangan, ada dengan alat, dan ya seperti itu," ungkapnya.
Berdasarkan hasil otopsi, korban tewas karena kehabisan darah akibat luka-luka di bagian tubuh dan kepala. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Polisi Terlibat Kasus Mayat Dalam Tas di Karo, Bungkam meski Lihat Pembunuhan"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/ilustrasi-polisi-indonesia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.